RI Butuh BBM, Pakar Migas Kritik Langkah Pertamina Garap Blok Masela

Muhamad Fajar Riyandanu
13 Februari 2023, 14:56
blok masela, pertamina, produksi minyak
Katadata / Trion Julianto
SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan peninjauan pompa angguk di lokasi Sumur Bor Lapangan Duri, Riau (30/12/2022).

Praktisi migas Hadi Ismoyo mengkritisi langkah pemerintah dalam mendorong Pertamina untuk menggarap Blok Masela yang kandungnya adalah gas. Pasalnya Indonesia lebih membutuhkan minyak lantaran asumsi BBM yang masih akan menjadi salah satu sumber energi primer 10-20 tahun ke depan.

Oleh karena itu pemerintah diminta untuk lebih fokus dalam upaya memenuhi target produksi minyak 1 juta barel pada 2030 dengan memperbesar porsi investasi negara pada aspek infrastruktur produksi minyak eksisting.

Hadi Ismoyo, mendorong pemerintah untuk memperbanyak investasi pada lapangan minyak yang menjadi tulang punggung produksi nasional. Satu diantaranya adalah Blok Rokan di Riau.

"Lebih baik uang itu dipakai untuk invetasi di Rokan sebanyak-banyaknya yang merupakan salah satu tulang punggung nasional untuk mencapai 1 juta barel. Ini yang harus dikoreksi," kata Hadi," kata Hadi dalam Energy Corner CNBC pada Senin (13/2).

Pria yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Petrogas Jatim Utama Cendana itu menambahkan, pemerintah mestinya mengutamakan alokasi investasi ke sektor eksplorasi dan produksi di sektor hulu minyak alih-alih membujuk PT Pertamina untuk masuk ke Proyek Abadi LNG Blok Masela.

"Sampai saat ini pemerintah malah ngiming-ngimingi Pertamina untuk masuk ke Masela, ini kan gak fokus jadinya. Masela itu gas, sedangkan ini mau cari minyak," ujar Hadi.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal, menyampaikan bahwa sektor pengembangan migas domestik harus diberikan perlakukan khusus untuk mencapai target 1 juta barel minyak dan 12 MMSCFD gas pada 2030.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...