AS, Brasil, Prancis, dan Kanada Minta Warganya Segera Tinggalkan Rusia

Happy Fajrian
15 Februari 2023, 10:10
rusia, amerika serikat, perang rusia ukraina,
ANTARA FOTO/REUTERS/WSJ/sa.
Orang-orang yang berjalan di taman dekat cerobong a pembangkit listrik pemanas t musim dingin hari berju di Moskow, Rusia, Sela(12/1/2021).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah meminta kepada warganya untuk segera meninggalkan Rusia karena perang di Ukraina dan untuk menghindari risiko penangkapan sewenang-wenang atau pelecehan dari otoritas penegak hukum di negara tersebut.

“Warga Amerika yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera meninggalkan Rusia segera. Tingkatkan kewaspadaan karena risiko penahanan yang tak beralasan. Jangan bepergian ke Rusia,” kata kedutaan AS di Moskow seperti dikutip Reuters, Rabu (15/2).

Selain AS, beberapa negara lainnya seperti Brasil, Prancis, dan Kanada dilaporkan juga mengeluarkan instruksi serupa kepada warganya yang kini berada atau akan bepergian ke Rusia.

Kedutaan AS menambahkan bahwa dinas keamanan Rusia telah menangkap warga AS atas tuduhan palsu, menyasar warga AS di Rusia untuk ditahan dan dilecehkan, menolak perlakuan yang adil dan transparan, serta menghukum warga AS melalui persidangan rahasia tanpa bukti yang kredibel.

“Otoritas Rusia secara sewenang-wenang menegakkan hukum lokal terhadap pekerja agama warga AS dan telah membuka penyelidikan kriminal yang dipertanyakan terhadap warga AS yang terlibat dalam kegiatan keagamaan,” kata kedutaan AS.

Sementara itu Kremlin, sebutan pemerintah Rusia, mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya warga AS diminta meninggalkan Rusia. Peringatan publik terakhir terjadi pada September 2022 setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial.

“Itu (peringatan) telah disuarakan oleh Departemen Luar Negeri (AS) berkali-kali dalam periode terakhir, jadi ini bukan hal baru,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Layanan Keamanan Federal (FSB) mengatakan pada bulan Januari bahwa jaksa penuntut telah membuka kasus pidana terhadap seorang warga negara Amerika Serikat atas dugaan spionase.

Desember lalu, bintang bola basket AS Brittney Griner dibebaskan dalam pertukaran tahanan, telah dijatuhi hukuman sembilan tahun di koloni hukuman karena memiliki selongsong vape yang mengandung minyak ganja, yang dilarang di Rusia, setelah proses peradilan yang dilabeli palsu oleh Washington.

Paul Whelan, mantan Marinir AS, menjalani hukuman 16 tahun di koloni hukuman Rusia setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan spionase yang menurut Washington juga palsu.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait