Kabar Ditolak Bank Asing, Adaro: Dana Proyek Smelter di Kaltara Cukup

Happy Fajrian
15 Februari 2023, 12:15
adaro, smelter aluminium, adaro minerals
123RF.com/Chutima Chaochaiya
Ilustrasi smelter minerba.

Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), dilaporkan kesulitan dalam mengumpulkan pendanaan dari perbankan asing untuk mendanai proyek smelter aluminium di Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara.

Perbankan asing disebut ogah memberikan pendanaan lantaran proyek tersebut juga akan membangun PLTU batu bara untuk mendukung operasional smelter nantinya. Sementara perbankan global banyak yang telah menyatakan keluar dari bisnis eneri fosil, terutama batu bara.

Dua bank asing yang telah menghentikan dukungannya terhadap Adaro yaitu DBS (Singapura), serta Standard Chartered (Inggris) telah menolak untuk berpartisipasi dalam proyek bernilai US$ 2 miliar atau Rp 31 triliun tersebut.

“Adaro membahas pembiayaan dengan kami, tetapi kami telah berjanji untuk menghentikan pendanaan bisnis yang terkait dengan batu bara. [Proyek ini] termasuk dalam kategori itu,” kata seorang eksekutif bank asing yang menolak disebut namanya, seperti dikutip dari Financial Times (FT) pada Rabu (15/2).

DBS dan bank asing lainnya telah menahan diri untuk tidak mendanai proyek-proyek Adaro Energy karena dinilai tidak menjalankan protokol penyelamatan iklim yang telah ditetapkan. Adaro disebut sangat ingin menjangkau bank terkenal lainnya seperti ING, BNP Paribas dan Commerzbank untuk mendapatkan pinjaman yang sangat besar ini.

Saat dikonfirmasi, Adaro membantah bahwa bank-bank asing menarik dari dari pendanaan proyek smelter aluminium di Kaltara. Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan bahwa kebutuhan pendanaan untuk proyek tersebut sudah tercukupi.

“Tidak benar bahwa bank-bank internasional menarik diri dari pendanaan tersebut. Bahkan pada saat-saat awal beberapa bank internasional pun masih tertarik dalam pembiayaan proyek smelter aluminium, namun akhirnya kami batasi karena sudah tercukupi,” ujarnya kepada Katadata.co.id.

Dia menambahkan bahwa untuk proyek smelter ini Adaro telah mendapatkan komitmen pembiayaan dari beberapa bank dan sedang dalam tahap final untuk financial closure yang ditargetkan pada semester I tahun ini.

Febri menyampaikan bahwa pembangunan smelter aluminium di Kaltara sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk melakukan hilirisasi mineral untuk meningkatkan nilai tambah demi menunjang pendapatan dan devisa negara.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...