BKKBN: Calon Ibu Tak Periksa Kesehatan, 300.000 Bayi Stunting / Tahun

Happy Fajrian
17 Februari 2023, 08:44
stunting
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Kader Posyandu mengukur lingkar lengan anak saat pelayanan jemput bola di salah satu rumah warga, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat sekitar 300.000 bayi berisiko stunting setiap tahunnya. Hal ini disebabkan lemahnya skrining kesehatan calon ibu, khususnya pada pasangan baru menikah.

“Kami laporkan di Indonesia yang menikah antara 1,9 juta hingga 2 juta per tahun. Dari 2 juta, yang hamil di tahun pertama 1,6 juta, dan dari 1,6 juta yang stunting ada 300 ribu,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kamis (16/2).

Hasto menuturkan sekitar 300 ribu bayi dilahirkan dalam kondisi stunting, karena banyak pasangan tidak memeriksakan kondisi kesehatannya sebelum menikah. Banyak pasangan sibuk mementingkan pergelaran pre-weddingnya yang memakan banyak biaya, dibandingkan melakukan pre-konsepsi.

Akibatnya, banyak calon ibu telat mendapatkan penanganan karena baru mengetahui jika dirinya mengidap sebuah suatu penyakit atau terkena anemia. Artinya, kehamilan ibu tidak dipersiapkan dengan sehat.

Belum lagi, kata Hasto, skrining kesehatan yang telat membuat banyak banyak ibu harus meninggal sia-sia ketika melahirkan. Dalam data milik BKKBN, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia kini masih 189 per 100.000 kelahiran hidup.

“Kami sedih, kita tidak melihat saja kematiannya ada dimana-mana. Bisa dibayangkan kalau 189 meninggal dari 100.000, itu kalau per satu juta yang mati jadi berapa? Mereka jadi meninggal sia-sia karena melahirkan, padahal kematian ibu itu bisa dicegah,” katanya.

Dampak lain dari skrining kesehatan yang lemah itu berujung pada angka kematian bayi (AKB) yang tinggi, yakin saat ini mencapai 16 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara angka prevalensi stuntingnya 21,6%.

“Maka dari itu kalau yang mau nikah, kita skrining dulu kadar Hb-nya harus memenuhi syarat, lingkar lengannya memenuhi syarat dan itu yang harus kita kerjakan bersama Menkes,” katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...