Cadangan Nikel Terbatas, Pemerintah akan Batasi Smelter Feronikel

Muhamad Fajar Riyandanu
23 Februari 2023, 15:47
smelter nikel, feronikel
123RF.com/Chutima Chaochaiya
Ilustrasi smelter minerba.

Kementerian ESDM akan membatasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel yang berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Smelter nikel RKEF yang berorientasi pada pengolahan bijih nikel saprolite kadar tinggi 1,5%-3% untuk menghasilkan feronikel sebagai bahan baku komoditas besi dan baja anti karat dinilai tidak berorientasi pada hasil pabrikan energi hijau.

Langkah ini juga bertujuan untuk mendorong percepatan investasi pada pembangunan smelter nikel berteknologi sistem High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang mampu mengolah bijih nikel limonite kadar rendah 0,8%-1,5% menjadi Mix Hydroxide Precipitate (MHP) maupun Mix Sulphide Precipitate (MSP).

Produk ini merupakan bahan baku produksi nikel sulphate atau kobalt sulphate yang menjadi bahan baku komponen baterai.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba), Irwandy Arif, mengatakan bahwa pembatasan pembangunan smelter nikel RKEF ditujukan untuk menjaga pasokan bijih nikel untuk suplai bahan baku produk lanjutan yang lebih hilir, seperti prekursor, katoda, hingga baterai.

"Kemungkinan pembatasan, karena sekali lagi kita harus melihat keseimbangan antara cadangan dan smelter," kata Irwandy saat ditemui sepelas acara Energy dan Mining Outlook 2023 CNBC pada Kamis (23/2).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...