Perang Ganggu Pasar Energi, RI Amankan Impor Minyak dari Arab, Nigeria

Muhamad Fajar Riyandanu
27 Februari 2023, 13:37
impor minyak, perang rusia ukraina, impor bbm
Dok. Chevron
Ilustrasi kilang minyak.

Kementerian ESDM menjamin ketahanan pasokan energi nasional di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang mendisrupsi pasar energi dunia, khususnya pada penyediaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa pemerintah masih perlu mengimpor minyak mentah dan BBM untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Tercatat rerata besaran impor minyak mentah pada 2022 mencapai 286,03 ribu barel per hari (bph).

Oleh karena itu pemerintah telah mengunci komitmen negara produsen minyak yang tak terlibat dalam konflik tersebut, seperti Arab Saudi dan Nigeria. "Dua negara tersebut tidak berhubungan langsung dengan konflik," kata Tutuka dalam Energy Corner CNBC pada Senin (27/2).

Stategi serupa juga diterapkan pemerintah pada pengadaan impor BBM. Pemerintah sejauh ini telah menjalin kesepakatan pembelian BBM dari beberapa negara seperti Singapura dan Malaysia. "Mereka juga tidak berhubungan langsung dengan konflik tersebut sehinga sampai saat ini energi kita sehari-hari bergerak cukup," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor BBM sepanjang 2022 mencapai 347.625 barel per hari (bph) dengan nilai mencapai US$ 19,76 miliar atau sekira Rp 299,41 triliun. Impor BBM terdiri dari bensin atau gasoline 275.214 bph, dan solar atau gasoil 72.411 bph.

Secara volume, impor BBM 2022 naik 26% dari tahun sebelumnya sebesar 275.861 bph dengan rincian 226.431 bph bensin dan 49.430 bph solar.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...