Cina Berminat Gantikan Air Product di Proyek Hilirisasi Batu Bara RI

Muhamad Fajar Riyandanu
30 Maret 2023, 17:35
hilirisasi batu bara, cina, air products
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/11/2022).

Kementerian ESDM mengabarkan bahwa sudah ada beberapa perusahaan energi asal Cina yang berminat untuk berinvestasi di proyek gasifikasi batu bara menjadi dymethyl eter (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Kabar tersebut menjadi peluang positif seiring langkah Air Products and Chemicals Inc yang mundur dari proyek hilirisasi batu bara yang kini hanya dijalankan oleh PT Bukit Asam dan PT Pertamina.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi, Triharyo Soesilo.

"Dari Cina ada yang masuk, banyak yang berminat dan rasanya sih perusahaannya lebih dari satu," kata Tri saat ditemui selepas agenda Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) 2023 di Menara Danareksa, Jakarta pada Kamis (30/3).

Tri menyampaikan bahwa Cina marupakan negara yang sukses melaksanakan hilirisasi batu bara menjadi DME dengan capaian produksi hingga 12 juta ton per tahun. Kesuksesan Cina sebagai salah satu negara yang berhasil menjalankan hilirisasi batu bara tak terlepas dari peran negara sebagai regulator.

"Cina sudah pengalaman untuk pembangunanannya, jadi tidak ada salahnya kita belajar dari yang sudah pengalaman," ujar Tri.

Pada kesempatan tersebut, Tri menepis anggapan mundurnya Air Products akibat proyek DME di dalam negeri yang tidak ekonomis. Dia menyampaikan bahwa pemerintah sudah merilis keputusan menteri yang disepakati oleh Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian.

Regulasi itu mengatur stimulus agar Pertamina bisa membeli produk DME dengan harga khusus, sehingga mampu menjamin kepastian pasar atau serapan produksi DME. "Bukan karena keekonomian, kalau keekonomiannya sih masuk. Sangat bisa bersaing dengan LPG," kata Tri.

Mundurnya Air Products dari dua proyek patungan hilirisasi batu bara bersama PT Bukit Asam dan PT Kaltim Prima Coal disebabkan oleh adanya perubahan arah bisnis perusahaan menjadi pengembangan hidrogen di negara asalnya, Amerika Serikat (AS).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...