Akuisisi Kian Dekat, Pertamina akan Kebut Pengembangan Blok Masela

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Juni 2023, 19:38
Pertamina, blok masela, shell,
Arief Kamaludin|KATADATA
Pertamina berkomitmen untuk segera mengembangkan Blok Masela usai proses akuisisi 35% saham Shell di blok itu rampung.

PT Pertamina berkomitmen untuk mengambil alih aset 35% hak partisipasi milik Shell di Blok Masela. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan langkah tersebut ditujukan untuk mengerek produksi gas perseroan sekaligus menjadi aset investasi jangka panjang perusahaan.

"Tentu masyarakat sangat berharap ladang gas raksasa itu bisa segera dikembangkan. Dengan masuknya Pertamina, kami berkomitmen untuk segera mungkin mengembangkannya," kata Nicke dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022 di Grha Pertamina Jakarta pada Selasa (6/6).

Potensi pengembangan Blok Masela kian terbuka seiring hasil eksplorasi Inpex Corporation yang telah menemukan 10 sumur potensial. Dengan temuan sumber hidrokarbon tersebut, Pertamina kian serius untuk berpartisipasi dalam pengembangan lapangan gas yang memiliki cadangan gas sebesar 4 triliun kaki kubik (TCF) tersebut.

"Gas yang ada di perut bumi Masela ini kemudian agar bisa dimonetisasi dan dapat menghasilkan pendapatan negara sekaligus mengembangkan ekonomi daerah maupun nasional," ujar Nicke.

Kendati sudah menyatakan diri bakal menjadi salah satu pengelola Blok Masela, Nicke enggan merinci berapa besaran modal yang dikeluarkan oleh perseroan untuk mengakuisisi 35% saham Blok Masela milik Shell. "Pada proses alih aset Masela, kami menandatangani non disclosure agreement jadi tidak boleh disebutkan," kata Nicke.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan bahwa akuisisi Blok Masela oleh Pertamina bersama konsorsium perusahaan migas akhirnya menunjukkan perkembangan positif. Arifin menyebut bahwa alih aset 35% hak partisipasi milik Shell di blok tersebut ke Pertamina dapat tuntas pada akhir Juni ini.

Wacana Pertamina untuk mengambil 35% saham Blok Masela milik Shell sebelumnya dikabarkan sempat tersendat karena ketidakcocokan negosiasi harga divestasi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...