4 Smelter Nikel HPAL Dibangun, Produksi 1 Juta Ton Bahan Baku Baterai

Muhamad Fajar Riyandanu
8 Juni 2023, 14:46
smelter nikel, baterai kendaraan listrik, hilirisasi
123RF.com/miraclemoments
Ilustrasi smelter.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ada empat perusahaan yang telah mengembangkan pabrik pengolahan mineral atau smelter nikel berteknologi hidrometalurgi High Pressure Acid Leach Leaching (HPAL) dengan kapasitas produksi 1.035.000 ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun.

Komoditas antara itu merupakan bahan baku produk lanjutan prekursor, katoda, hingga baterai kendaraan listrik. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Taufik Bawazier mengatakan kebutuhan nikel kadar rendah untuk bahan baku baterai kendaraan listrik akan naik berkala tiap tahun.

Kemenperin memproyeksikan kebutuhan bijih nikel limonite kadar rendah 0,8-1,5% pada 2025 mencapai 25.133 ton. Kebutuhan tersebut naik menjadi 37.699 ton pada 2030 dan 59,506 ton pada 2035.

“Ini bisa dimanfaatkan paling tidak setelah pabrik baterai di dalam negeri cukup kuat sehingga bisa memasok bahan baku nasional ke dalam ekosistem kendaraan listrik dalam negeri,” kata Taufik dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Kamis (8/6).

Adapun empat perusahaan yang telah mengembangkan smelter HPAL adalah PT Huayue Nickel Cobalt berkapasitas 400.000 ton per tahun MHP dan PT QMB New Energy Material dengan output MHP 150.000 ton per tahun, dan PT Halmahera Persada Lygend dengan produksi MHP 365.000 ton per tahun

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...