Industri hingga PLTU Pemicu Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-5 Dunia

Muhamad Fajar Riyandanu
9 Juni 2023, 20:45
kualitas udara, dki jakarta, polusi udara, indeks kualitas udara
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyampaikan bahwa kombinasi aktivitas sektor industri, transportasi hingga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Banten dan Jawa Barat menjadi penyebab buruknya kualitas udara di DKI Jakarta.

Penanda kualitas udara DKI Jakarta berdasarkan data IQAir, sempat berada di peringkat lima terburuk di dunia pada Rabu (7/6) pukul 8.25 WIB. Secara histori, Indonesia berada di urutan ke-26 negara dengan polusi terburuk di dunia pada 2022.

Indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) Jakarta tercatat memiliki poin 156. Data IQAir menyebutkan, Kota New York di Amerika Serikat menjadi kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia, dengan indeks 196.

Kemudian, Doha di Qatar menjadi kota dengan polusi udara terburuk kedua, yakni 172, New Delhi di India di posisi ketiga dengan indeks 171, dan Dhaka di Bangladesh di urutan keempat dengan indeks 157.

Ketua Kampanye Walhi DKI Jakarta, Muhammad Aminullah, menjelaskan sumber polusi udara di ibu kota berasal dari sumber bergerak dan tidak bergerak.

Sumber bergerak mengacu pada aktivitas transportasi kendaraan bermotor yang menimbulkan gas buang karbon dioksida. Produksi polusi udara yang dihasilkan dari sektor transportasi lebih cepat menyebar karena mengikuti gerak kendaraan bermotor.

Sementara sumber tak bergerak yakni aktivitas pembuangan karbon dioksida yang dilakukan pada suatu tempat dan berlangsung secara berkelanjutan. Seperti pembangunan proyek jalan, aktivitas kawasan industri dan pabrik dan PLTU batu bara.

"Sumber-sumber polusi yang tidak bergerak ini kadang luput, seperti fasilitas industri dan pembangkit listrik," kata Aminullah kepada Katadata.co.id melalui sambungan telepon pada Jumat (9/6).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...