PGN Saka Jual Produk Migas ke PLN hingga Perusahaan Energi Singapura
PT Saka Energi Indonesia alias PGN Saka sanggup mengangkut minyak mentah 12.800 barel per hari (bph) dan salur gas hingga 23 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Hasil lifting migas tersebut dijual ke sejumlah pembeli potensial dalam negeri seperti PLN dan Pertamina, hingga perusahaan energi Singapura TIS Petroleum.
Engineer Technical Plan PGN Saka, Herman Pranata, mengatakan bahwa perusahaan memiliki tiga produk energi siap juga dari hasil pengangkutan migas di Blok Pangkah yang berlokasi di perairan Jawa Timur. Tiga komoditas tersebut adalah sales gas, minyak mentah dan elpiji.
PGN telah mengunci komitmen pembelian sales gas dengan PLN untuk bahan bakar pembangkit listrik sistem Jawa Bali. Sementara itu, penjualan minyak mentah mayoritas dikirim ke perusahaan migas asal Singapura, TIS Petroleum melalui kargo kapal tanker sebesar 7.800 bph.
Adapun penjualan elpiji seluruhnya tertuju pada Pertamina Patra Niaga melalui Maspion Energy Mitratama sebanyak 1.500 barel setara minyak ekuivalen per hari.
"Kalau sales gas kami dikirim ke PLN, minyak mentahnya ke TIS dan elpiji ke Pertamina Patra Niaga," kata Herman di Fasilitas Onshore Processing Facility PGN Saka di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Kamis (13/7).
SKK Migas mencatat capaian minyak terangkut atau lifting dari Blok Pangkah mencapai 7.620 bph, lebih tinggi dari target APBN 2022 sejumlah 7.000 bph. Sementara itu capaian salur gas sebanyak 50,51 MMSCFD, lebih tinggi 120% dari target 33 MMSCFD.
PGN Saka terus berupaya untuk mempertahankan laju produksi minyak dan gas bumi (migas) secara optimum di tengah kondisi penurunan produksi alamiah atau decline.
Saka telah menjalankan beragam strategi seperti pengeboran dua sumur pengembangan di Lapangan Sidayu, Blok Pangkah yang berlokasi di perairan Jawa Timur pada semester pertama 2023.
Selain itu, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN) itu juga berencana untuk melaksanakan kegiatan studi hingga survei 3D seismik 500 kilometer persegi area sekitar Blok Pangkah.
Selain mengoptimalisasi pengeboran pada dua sumur pengembangan, PGN Saka juga berencana untuk melaksanakan pengeboran dua sumur tambahan di Lapangan Sidayu, satu sumur di Ujung Pangkah, dan satu sumur eksplorasi di Lapangan Kepodang.
Manager Stakeholder Relations PGN Saka, Erry Affandi, mengatakan bahwa perusahaan juga telah mengupayakan kegiatan pengerjaan ulang atas sebuah sumur minyak eksisting alias workover, untuk mempertahankan produksi lewat cara-cara mengubah atau mengolah zona produksi atau mengganti zona produksi.
Lebih lanjut, PGN Saka juga berupaya untuk mempertahankan produksi migas saat ini dengan program pendalaman sumur (deepening well). Perusahaan bakal melakukan pengeboran deepening di Sumur UPB-12 untuk melihat potensi cadangan migas yang berada di bawah lapisan Kujung, yakni lapisan Ngimbang.
Langkah itu diambil usai kegiatan pengeboran Sumur Sidayu-3ST di Lapangan Sidayu pada 2021 berhasil menghasilkan minyak lebih dari 3.000 bph dari Lapisan Ngimbang. Pengeboran lanjutan itu diharapkan bisa mencapai lapisan yang berpotensi untuk mendapatkan cadangan migas yang progresif.
Erry mengakui bawa upaya peningkatan produksi migas pada sektor hulu cukup menantang. PGN Saka telah bekerja sama pengadaan dan penggunaan Rig dengan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore untuk mengatasi kelangkaan Rig yang dibutuhkan untuk kegiatan pengeboran.
"Kami masih survive dan kami harap dua sumur yang sudah kami bor itu bisa menghasilkan migas dengan baik. Untuk berapa besar hasil tambahannya, masih harus menunggu dalam beberapa minggu ke depan," kata Erry di lokasi yang sama.