Tiongkok Boikot Burberry, Nike, Adidas, H&M Terkait Kritik Soal Uighur

Happy Fajrian
26 Maret 2021, 15:08
tiongkok, boikot, nike, adidas, h&m, burberry, uighur
Adidas.com
Sepatu Adidas.

Tiongkok memboikot sejumlah merek asal barat seperti Nike, Adidas, H&M, termasuk brand mewah Burberry dan merek asal Jepang, Uniqlo. Boikot ini sebagai balasan atas tuduhan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap etnis minoritas Uighur di provinsi Xinjiang yang memproduksi kapas.

Brand-brand ini tergabung dalam grup Better Cotton Initiative (BCI) yang mempromosikan produksi kapas berkelanjutan. BCI pada Oktober tahun lalu menyatakan berhenti menggunakan kapas yang berasal dari Xinjiang karena dugaan kerja paksa etnis Uighur.

Advertisement

Keputusan ini pun mendapat serangan balik dari pengguna media sosial dan tokoh publik di Tiongkok. Mereka menyatakan akan berhenti membeli produk-produk Nike dan meminta Adidas untuk meninggalkan Tiongkok.

“Jika kalian memboikot kapas Xinjiang, kami akan memboikot kalian. Adidas harus keluar dari BCI atau meninggalkan Tiongkok,” kata warganet di Negeri Panda, seperti dikutip Reuters pada Jumat (26/3).

Sementara itu salah satu media nasional Tiongkok, China People’s Daily, menyebutkan bahwa merek-merek ritel ini telah mengeruk keuntungan besar di sana tapi malah berbalik menyerang dengan kebohongan.

“Kapas Xinjiang putih bersih tanpa cacat. Mereka telah mendapatkan keuntungan yang besar di Tiongkok tapi pada saat yang sama menyerang negara ini dengan kebohongan mereka,” tulis media tersebut.

Aktris Tiongkok Zhou Dongyu yang menjadi brand ambassador Burberry juga memutus kontraknya lantaran brand tersebut tidak menyatakan sikapnya secara publik terkait kapas asal Xinjiang.

Begitu juga dengan aktor Wang Yibo yang memutus kerja samanya dengan Nike. Dia menentang keras pernyataan yang mencoreng nama baik Tiongkok.

SOLIDARITAS UNTUK MUSLIM UIGHUR
SOLIDARITAS UNTUK MUSLIM UIGHUR (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Begitu pula pejabat legislatif Hong Kong Regina Ip yang menyatakan akan setop membeli Burberry. "Burberry adalah salah satu merek favorit saya, tapi saya akan tidak akan membeli Burberry lagi. Saya berdiri di belakang negara saya untuk memboikot perusahaan yang menyebarkan kebohongan soal Xinjiang," ujar Ip.

Tidak hanya itu, sejumlah e-commerce besar di Tiongkok seperti Alibaba dan JD.com dikabarkan sudah menghapus produk-produk dari brand yang tergabung dalam BCI dari marketplace.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, mengatakan bahwa lebih dari 40% produksi kapas di Xinjiang dipanen menggunakan mesin. “Jadi tudingan kerja paksa itu tidak benar,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement