Gaet Eks Karyawan Google & Microsoft, WHO Kembangkan Aplikasi Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggaet insinyur dan desainer eks karyawan Google dan Microsoft untuk mengembangkan aplikasi corona berbasis bluetooth yang bakal diluncurkan bulan ini. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa memeriksa gejala Covid-19 hingga melacak kontak.
Kepala Informasi WHO Bernardo Mariano mengatakan bahwa aplikasi ini nantinya bisa menanyakan kepada orang-orang tentang gejala yang mereka alami dan menawarkan panduan seperti cara untuk tes corona, yang akan dipersonalisasi sesuai dengan negara pengguna.
WHO berharap aplikasinya dapat menarik minat di negara-negara lain, termasuk beberapa negara di Amerika Selatan dan Afrika di mana jumlah kasus yang terjangkit corona meningkat. Pasalnya, negara-negara itu dinilai kekurangan teknologi dan insinyur untuk mengembangkan aplikasi pelacak virus asal Wuhan, Tiongkok, ini.
"(Aplikasi ini) benar-benar bernilai untuk negara yang tidak memiliki apa-apa, yang tidak mampu (menyediakan aplikasi) dan memiliki sistem kesehatan yang rapuh," ujar Mariano, dikutip dari Reuters, Sabtu (9/5).
(Baca: Lacak Kasus Corona, Masyarakat Diminta Unduh Aplikasi Pedulilindungi)
Mariano melanjutkan, meskipun instansi bakal merilis versi aplikasi secara global, pemerintah dari berbagai negara dapat mengambil teknologi dari aplikasi tersebut serta menambahkan fitur dan merilis versi sendiri di toko aplikasi.
Di samping itu, ia mengatakan bahwa dia ingin memasukkan fitur tambahan di luar pemeriksa gejala corona, termasuk panduan mandiri untuk perawatan kesehatan mental.
Tim juga sedang mempertimbangkan apa yang oleh WHO disebut sebagai penelusuran kedekatan (proximity tracing).