UKM Indonesia Jadi Target 192 Ribu Serangan Siber Selama WFH

Cindy Mutia Annur
11 Mei 2020, 17:06
serangan siber ukm, kasperksy, serangan phising, kejahatan siber
123RF.com/rawpixel
Kaspersky mendeteksi lebih dari 192 ribu serangan phising terhadap pelaku UKM di Indonesia sepanjang kuartal I 2020.

Perusahaan global cybersecurity, Kapersky telah mendeteksi ratusan ribu serangan phising terhadap pelaku usaha kecil menengah (UKM) di kawasan Asia Tenggara pada triwulan I 2020. Adapun UKM Indonesia mendapatkan lebih dari 192 ribu serangan

Secara keseluruhan, sistem Anti-Phishing Kaspersky berhasil mencegah sebanyak 834.993 upaya phishing terhadap perusahaan yang memiliki 50-250 karyawan, naik 56% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 dengan lebih dari 500 ribu upaya phishing yang berhasil diblokir.

Advertisement

General Manager Kaspersky Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan, phishing adalah salah satu jenis serangan rekayasa sosial atau tipu daya pikiran, mengeksploitasi emosi manusia untuk menipu para pengguna online.

"Data menunjukkan upaya demikian mengalami peningkatan karena kami menemukan dan mencegah upaya phishing lebih banyak di tahun ini daripada pada 2019 lalu,” kata Yeo dikutip dari siaran pers Senin (11/5).

(Baca: Cara-Cara Hacker Meretas Data Selama Pandemi Corona )

Dia menjelaskan bahwa peringkat organisasi yang menjadi target serangan phishing didasarkan pada pemicu komponen heuristik dalam sistem Anti-Phishing pada komputer pengguna.

Komponen ini, menurut dia, dapat mendeteksi seluruh aktivitas saat pengguna mencoba mengikuti tautan di internet atau dalam surel ke laman phishing jika tautan tersebut belum ditambahkan ke basis data perusahaan. Statistik yang disebutkan dianalisis dari solusi Kaspersky untuk UKM yang beroperasi dengan Windows, Mac OS, dan Linux.

Yeo mengatakan, situasi finansial yang diiringi dengan kebutuhan mendesak untuk beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh dari rumah (work from home) tanpa persiapan membuat keamanan teknologi informasi (TI) UKM menjadi rentan.

Pada saat yang sama para pelaku kejahatan siber memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan tingkat keberhasilan serangan mereka melalui taktik rekayasa sosial seperti phishing.

(Baca: Ahli IT Ungkap Tiga Pola Peretasan Digital Selama Pandemi Covid-19)

Yeo melanjutkan, para pelaku kejahatan siber juga memasukkan topik dan 'frasa terkini' terkait Covid-19 ke dalam konten mereka guna meningkatkan peluang untuk tautan yang terinfeksi atau lampiran berbahaya dibuka.

"Kejahatan daring ini berkisar dari peretasan jaringan perusahaan hingga pencurian data konfidensial seperti informasi pengenal pribadi (personally identifiable information), kredensial keuangan, dan bahkan rahasia perusahaan," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement