Pengiriman Barang E-Commerce Melonjak 175% Jelang Lebaran

Cindy Mutia Annur
20 Mei 2020, 19:18
pengiriman logistik, e commerce, lebaran
ANTARA FOTO/Ardiansyah/hp.
Pegawai PT Pos Indonesia (Persero) menyortir paket barang yang akan dikirim melalui Kantor Pos Bandar Lampung, Lampung, Selasa (12/5/2020). Pengiriman paket melalui perusahaan logistik melonjak hingga 175% jelang lebaran hanya dari belanja e-commerce.

Perusahaan logistik di Indonesia mencatatkan lonjakan permintaan jasa pengiriman barang di sektor e-commerce hingga 175% menjelang Lebaran tahun ini.

PT Pos Indonesia (Persero), PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), dan PT Global Jet Express (J&T), dan  PT Paxel Algorita Unggul (Paxel) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan pengiriman barang tersebut.

VP Pengembangan Produk, Kurir, dan Logistik Pos Indonesia Djoko Suhartanto mengatakan, pengiriman barang dari segmen e-commerce melalui layanannya melonjak 175% selama menjelang Lebaran dibandingkan hari biasanya.

"Barang-barang (pengiriman e-commerce) yang naik antara lain oleh-oleh, pakaian dan kebutuhan rumah tangga," ujar Djoko kepada Katadata.co.id, Rabu (20/5).

(Baca: Efek Corona, Tren Belanja Produk di E-commerce Berubah saat Ramadan)

Djoko mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi lonjakan pengiriman barang tersebut di antaranya dengan menyiapkan layanan pickup service, meningkatkan kapasitas operasi, memperpanjang jam layanan di loket, serta canvasing.

"Selain itu, pelanggan melalui aplikasi QPosinaja (baik melalu web maupun aplikasi di ponsel) bisa mendapatkan manfaat untuk melakukan online booking, mendapat resi otomatis, dan layanan pickup," ujarnya.

Senada, CEO J&T Express Robin Lo mengungkapkan pengiriman melalui layanannya hingga  saat ini didominasi dari e-commerce. Menjelang Lebaran tahun ini, menurut dia, pengiriman mengalami kenaikan mencapai 2 kali lipat alias 100% dibanding pada waktu normal.

"Barang-barang yang banyak dikirim adalah produk fesyen, gadget, dan produk-produk kecantikan dan kesehatan," ujar Robin kepada Katadata.co.id.

(Baca: Baju Muslim dan Makanan Terlaris di E-commerce, Transaksi Naik 4 Kali)

Robin mengatakan, perusahaan juga telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan pengiriman barang tersebut. Di antaranya yakni perusahaan menggunakan mesin sortir otomatis yang mampu menyortir 30.000 paket per jam dengan 108 destinasi.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...