Asosiasi Klaim Belum Ada Data Keuangan Pengguna e-Commerce yang Bocor

Fahmi Ahmad Burhan
6 Juli 2020, 15:09
kebocoran data e commerce, data tokopedia bocor,
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja online di salah satu situs belanja online. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) mengklaim data pengguna e-commerce yang bocor belakangan ini tak termasuk data keuangan.

Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) mengklaim bahwa meskipun beberapa waktu terakhir ini marak terjadi kebocoran data pengguna pada platform e-commerce seperti Tokopedia hingga Bhineka, namun tidak ada data keuangan yang bocor.

Ketua Bidang Ekonomi Digital idEA Bima Laga mengatakan kasus terbaru data yang menimpa e-commerce terjadi pada Tokopedia. Ada 91 juta data pengguna Tokopedia yang bocor bahkan dapat diunduh secara bebas.

Bima mengatakan bahwa Tokopedia telah melaporkan pencurian data penggunanya kepada Kepolisian untuk diproses secara hukum. "Proses berjalan, tetapi kami pastikan sejauh ini, data yang beredar tidak ada data finansial (bocor)," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, pada Senin (6/7).

(Baca: 91 Juta Data Pengguna Beredar di Forum Peretas, Tokopedia Lapor Polisi)

Menurutnya, pembobol akan sulit untuk mendapatkan akses data finansial di platform e-commerce karena sudah terenkripsi. "Terenkripsi khas dan password itu tidak gampang diambil," kata dia.

Sebelumnya 1,2 juta data pengguna di platform e-commerce lainnya yakni Bhinneka juga dikabarkan bocor. Tahun lalu 13 juta data Bukalapak juga bobol oleh peretas.

Dengan beberapa kejadian kebocoran data yang menimpa e-commerce Bima berharap Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) segera rampung. Hal tersebut untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap platform e-commerce.

"Dari regulasi itu kami bisa buat pedoman, agar kasus (kebocoran data) tidak terdampak ke member (e-commerce). Di sana juga kan ada UMKM kecil yang gantungkan hidup di marketplace," kata Bima.

(Baca: E-Commerce Indonesia Jadi Incaran, Peretasan Naik 6.000% saat Pandemi)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...