Grab Raih Pendanaan Rp 2,9 Triliun dari Modal Ventura Korea Selatan

Cindy Mutia Annur
4 Agustus 2020, 10:11
pendanaan grab, stic investment, korea selatan
grab
Grab dikabarkan mendapatkan pendanaan sebesar US$ 200 juta atau Rp 2,9 triliun dari Stic Investment, sebuah perusahaan modal ventura asal Korea Selatan.

Perusahaan penyedia layanan on-demand, Grab dikabarkan menggalang dana sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun (kurs Rp 14.716) dari perusahaan modal ventura asal Korea Selatan (Korsel), Stic Investment.

Menurut sumber Bloomberg, Stic Investment bakal menginvestasikan US$ 100 juta dari dananya sendiri sedangkan sisanya bakal berasal dari co-investornya. Stic disebutkan tengah berupaya untuk memperluas jangkauannya ke Asia Tenggara.

Advertisement

Meski demikian, Grab menolak berkomentar ketika Katadata.co.id mengkonfirmasi kabar tersebut. "Kami tidak berkomentar terkait spekulasi di pasar," ujar juru bicara Grab kepada Katadata.co.id, Selasa (4/8).

Adapun suntikan modal ini bertujuan untuk membantu Grab bangkit seiring kejatuhan bisnis berbagi tumpangan (ride hailing) global yang terpukul pandemi corona. Grab, yang saat ini diperkirakan bernilai sekitar US$ 14 miliar (Rp 206 triliun) ini, diketahui telah mem-PHK 360 karyawannya untuk efisiensi.

Pendanaan sebesar Rp 2,9 triliun ini diharapkan dapat membantu Grab untuk bangkit dan bersiap dalam menghadapi kondisi bisnis yang masih penuh tekanan ke depannya.

"Ada banyak ketidakpastian mengenai kedalaman dan durasi pandemi, dan kami tidak tahu berapa lama resesi ekonomi akan berlangsung," ujar juru bicara Grab seperti dikutipTech in Asia, Senin (3/8).

Stic Investment yang berdiri pada 1999 fokus dalam menumbuhkan modal investasi, pembelian, dan transaksi di pasar sekunder. Menurut laman resminya, Stic berinvestasi pada perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan intrinsik, yang lebih terbuka untuk membentuk kemitraan.

Beberapa investasinya antara lain pada raksasa hiburan Korea YG Entertainment, platform on-demand dan layanan sehari-hari asal India Dunzo, Grup Joyvio Tiongkok, serta cabang agribisnis dan makanan dari Legend Holdings.

Sebagai informasi, menurut riset yang dikeluarkan oleh ABI Research, Grab memimpin pasar transportasi online di Indonesia dan Vietnam, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 64% dan 74%.

Adapun Gojek sebagai pesaing utama Grab hanya memiliki pangsa pasar sebesar 35,3% di Indonesia dan 10,3% di Vietnam. ABI menyebutkan dominasi Grab di kedua negara ini lantaran Grab berhasil mengakomodir permintaan masyarakat melalui layanan GrabExpress, GrabFood, GrabFresh, dan GrabFinancial.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement