Kinerja Bisnis Keuangan Melonjak, Grab Malah Ditinggal Dua Petingginya

Fahmi Ahmad Burhan
16 Februari 2021, 13:16
grab financial group, grab, keuangan digital
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Lini bisnis layanan keuangan digital Grab, Grab Financial Group ditinggal dua petingginya awal tahun ini.

Lini bisnis keuangan Grab, Grab Financial Group (GFG) menikmati pertumbuhan bisnis yang sangat baik sepanjang 2020. Namun di tengah kinerja yang positif tersebut, decacorn asal Singapura ini malah kehilangan dua petingginya.

Keduanya yaitu Head of Wealth Management Chandrima Das, dan Head of Payments Ooi Hoey Tyng. Selepas dari GFG, Das telah memulai pekerjaan barunya sebagai komite volunteer fund raising untuk Healthserve, sedangkan Ooi akan mengambil peran sebagai penasihat di GFG.

Adapun Das melepas jabatannya di GFG karena alasan pribadi. Berdasarkan informasi di laman LinkedIn-nya, Das menjalani pekerjaannya di Grab sejak Februari tahun lalu. Sebelumnya Das merupakan pendiri dan CEO perusahaan robo advisor, Bento yang kemudian diakusisi Grab.

"Das yang telah membuat dorongan besar terhadap layanan keuangan Grab meninggalkan perusahaan," kata sumber yang mengetahui masalah tersebut mengutip dari Business Times pada Senin (15/2).

GFG hingga saat ini belum mengumumkan siapa yang akan menggantikan kedua posisi yang ditinggalkan Das dan Ooi. Namun juru bicara Grab mengatakan bahwa perusahaan tetap didukung oleh bangku kepemimpinan yang kuat. "Kami juga dipimpin orang yang berpengalaman" katanya.

Di sisi lain, lini bisnis keuangan Grab itu mengklaim bahwa pendapatan mereka sepanjang tahun lalu tumbuh hingga 40% secara tahunan atau year on year (yoy). Perusahaan menyebutkan bahwa pertumbuhan pendapatan tersebut lantaran masyarakat Asia Tenggara beralih ke transaksi digital selama pandemi corona.

Jumlah pengguna bulanan produk investasi, AutoInvest, misalnya, naik hampir dua kali lipat pada Desember 2020. Produk asuransi juga tumbuh dengan pengguna aktif bulanan meningkat empat kali lipat menjadi lebih dari 4,5 juta dalam tiga bulan. Perusahaan pun mendistribusikan lebih dari 70 juta polis asuransi sejak diluncurkan April 2020.

Seiring kinerjanya yang moncer, awal tahun ini GFG pun meraih pendanaan seri A US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun yang dipimpin oleh Hanwha Asset Management Korea Selatan. Investor lain yang terlibat dalam putaran pendanaan yakni K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures, dan Flourish Ventures.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...