Facebook Hentikan Pengembangan Instagram Kids setelah Dihujani Kritik
Facebook memutuskan untuk menghentikan pengembangan aplikasi 'Instagram Kids'. Pasalnya rencana tersebut dihujani kritik karena tidak mempertimbangkan dampak buruk media sosial, khususnya Instagram, terhadap remaja. Padahal sebelumnya telah beredar dokumen terkait dampak buruk platform tersebut bagi remaja.
Untuk sementara waktu, Instagram akan terus fokus pada keselamatan remaja dan memperluas fitur pengawasan orang tua untuk remaja. "Kami akan mengevaluasi kembali proyek tersebut," tulis pernyataan Instagram dikutip dari CNBC.com, pada Senin (27/9).
Padahal, dalam pengumuman itu, Instagram menilai pengembangan aplikasi Instagram Kids sudah tepat karena dapat melindungi anak dari percakapan orang dewasa.
Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan bahwa aplikasi khusus itu sebetulnya ditujukan untuk anak-anak usia 10 hingga 12 tahun. Sedangkan, anak-anak pun saat ini sudah banyak yang online.
"Kami percaya, mengembangkan pengalaman sesuai usia yang dirancang khusus untuk mereka jauh lebih baik bagi orang tua daripada di tempat yang ada sekarang,” katanya.
Kritik terhadap pengembangan Instagram Kids salah satunya datang dari anggota parlemen Amerika Serikat (AS) Lori Trahan. Dia menegur Facebook karena mempertimbangkan aplikasi khusus semacam itu dan meminta untuk meninggalkan rencana pengembangannya dan fokus melindungi pengguna muda yang ada.
"Facebook harusnya tidak mengembangkan platform media sosial tambahan yang secara eksplisit dirancang untuk anak-anak, ketika mereka tidak dapat dipercaya untuk menggunakan aplikasi yang ada saat ini," ujar Trahan pekan lalu (14/9).
Anggota parlemen lainnya, Cathy McMorris Rodgers, menuding bahwa Facebook menolak untuk mematuhi permintaan Partai Republik tentang penelitian internal mengenai dampak produk terhadap kesehatan mental anak-anak.
Sebelumnya, dokumen Facebook mengungkap bahwa ada banyak dampak buruk Instagram bagi remaja. Bahkan, 13% anak muda di Inggris dan 6% di Amerika Serikat (AS) berpikir untuk bunuh diri.
Wall Street Journal merangkum dokumen Facebook itu dalam tiga tahun terakhir. “Sebanyak 32% remaja perempuan mengatakan, ketika mereka merasa buruk tentang tubuh mereka, Instagram membuatnya lebih buruk,” tulis para peneliti.
Lalu, 14% remaja laki-laki di AS mengatakan bahwa Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang diri sendiri. Menurut data GlobalWebIndex, mayoritas pengguna media sosial anak-anak menggunakan platform Instagram. Simak databoks berikut: