Energi Baru Terbarukan Bisa Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

Image title
15 Agustus 2020, 15:01
energi baru terbarukan, pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pandemi corona
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Hewan ternak milik warga mencari makan di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020).

Institute for Essential Services Reform (IESR) menyarankan agar peralihan pembangkit energi fosil ke pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dapat segera direalisasikan. Peralihan tersebut dinilai dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menjelaskan penggunaaan paket stimulus untuk pengembangan energi bersih diyakini dapat menjadi strategi pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi akibat pandemi corona.

Pasalnya, ketika terjadi krisis 2008-2009, beberapa negara yang memberikan stimulus dan insentif untuk energi terbarukan justru mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang bagus.

Fabby mencontohkan negara-negara Uni Eropa yang ketika itu memberikan stimulus 0,3% dari pendapatan domestik bruto (PDB) untuk pengembangan energi bersih mendapatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi mencapai 0,6-1,1%.

"Stimulus sedikit dampaknya tiga sampai lima kali lipat dari sisi pertumbuhan ekonomi. Jadi kalau pemerintah alokasikan ke infrastruktur bersih maka dampaknya secara pertumbuhan ekonomi bisa maksimal dampaknya," kata dia dalam diskusi secara virtual, Jumat (14/8).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...