Kendala Lahan, Hong Kong Bangun Pembangkit Energi Terbarukan di Laut

Happy Fajrian
12 April 2021, 14:21
energi terbarukan, pembangkit listrik angin, hong kong
123RF.com/Giuseppe Sparta
Ilustrasi ladang pembangkit listrik tenaga angin.

Perusahaan energi asal Hong Kong, CLP Holdings Ltd. tengah mempertimbangkan untuk membangun pembangkit energi terbarukan tenaga angin di lepas pantai. Hal ini lantaran sempitnya lahan di negara yang menargetkan net zero emissions pada 2050.

Untuk mencapai target tersebut, Hong Kong yang merupakan salah satu kota dengan harga lahan tertinggi di dunia, harus mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang saat ini menyumbang hingga 75% dari seluruh pembangkit listriknya. Sedangkan 25% sisanya bersumber dari energi terbarukan dan nuklir yang diimpor dari Tiongkok.

Advertisement

CLP merupakan satu dari dua perusahaan listrik di Hong Kong. Terbatasnya lahan menjadi tantangan besar untuk membangun pembangkit energi bersih. Oleh karena itu CLP tengah meninjau kembali teknologi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.

Perusahaan ini akan mengajukan proposal pembangunan ladang angin lepas pantai untuk rencana pengembangan lima tahun mulai 2023. “Sekarang jauh lebih ekonomis membangun ladang tenaga angin lepas pantai daripada 10 tahun lalu,” kata Chief Executive Officer (CEO) CLP Richard Lancaster, seperti dikutip Bloomberg, Senin (12/4).

Pada 2010 CLP telah mengajukan proposal untuk membangun ladang tenaga angin lepas pantai di perairan tenggara Hong Kong. Namun ketika itu biaya proyek yang angin lepas pantai yang rata-rata mencapai US$ 134 per megawatt hour.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement