Riset: Potensi Investasi Energi Terbarukan Indonesia Capai Rp 175 T

Image title
12 April 2021, 13:07
investasi energi terbarukan, ernst young,
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Petani menyiangi cabai di bawah panel surya yang dipasang di kawasan pertanian Le Marsi di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (17/1/2021).

Laporan lembaga audit internasional Ernst and Young (EY) menyebutkan bahwa potensi investasi energi terbarukan di Indonesia mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 175,4 triliun (kurs Rp 14.600 per dolar). Sektor ini merupakan sektor yang paling menarik bagi investor.

Laporan tersebut mengidentifikasi 97 proyek energi terbarukan. Dari 97 proyek tersebut terdapat 94 proyek pembangkit listrik energi terbarukan dengan kapasitas total 4 gigawatt (GW) yang sudah berada dalam pipeline.

Advertisement

Proyek-proyek di sektor ini berpotensi menciptakan 34 ribu pekerjaan, serta menurunkan emisi hingga 19 metrik ton setara CO2 (metric ton CO2 equivalent/MTCO2e). Mayoritas proyek tersebut merupakan dari sektor panas bumi, meskipun EY melaporkan ada minat yang sangat tinggi pada panel surya dan angin.

“Perusahaan swasta semakin tertarik pada energi terbarukan untuk berkontribusi pada transisi energi di Indonesia,” mengutip riset Ernst and Young yang dirilis hari ini, Senin (12/4).

Meski mayoritas proyek saat ini fokus pada panas bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan potensi terbesar justru terdapat pada energi surya yang mencapai 207,8 GW. Simak databoks berikut:

Riset EY menekankan manfaat lingkungan dan ekonomi dari pengembangan energi hijau tidak dapat lagi diabaikan. Pemerintah di seluruh dunia telah mengakui peran yang dapat dimainkan sektor energi hijau dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Studi ini menemukan, ada minat investor yang luar biasa dan kelebihan modal swasta yang siap dikerahkan di sektor energi bersih. Namun, transisi energi bersih dapat dipercepat dan diperkuat hanya jika tantangan tertentu ditangani oleh pihak otoritas.

Meski demikian, masa depan pengembangan energi terbarukan di Indonesia akan bergantung pada strategi PLN. Sementara, Indonesia membutuhkan regulasi yang jelas untuk mengakselerasi transisi energi.

Studi ini merekomendasikan program spesifik berbasis pasar yang bisa dilakukan PLN. Di antaranya memastikan keselarasan antara rencana pengembangan listrik tahunan PLN dan rencana yang diumumkan pemerintah.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement