Tingginya Harga Jual Hambat Indonesia Kembangkan Bahan Bakar Nabati

Image title
4 Mei 2021, 17:32
bahan bakar hijau, biodiesel, dewan energi nasional
KATADATA/Arief Kamaludin
Bahan bakar nabati program biodiesel.

Dewan Energi Nasional terus mendorong pengembangan bahan bakar ramah lingkungan. Salah satunya melalui pengembangan bahan bakar nabati (BBN) atau bahan bakar hijau (green fuel) 100% berbasis sawit.

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan pemerintah telah melakukan uji coba pengembangan bahan bakar hijau di kilang-kilang milik Pertamina. Namun, tingginya harga bahan bakar ramah lingkungan ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangannya.

"Kendalanya adalah harga. Kalau kita jual bensin hijau (green gasoline), avtur hijau (green avtur) dengan 100% sawit itu harganya Rp 19 ribu (per liter)," kata Djoko dalam diskusi 'Critical Review on The Biofuel Deployment Policy in Indonesia', Selasa (4/5).

DEN pun tengah berupaya agar persoalan terkait harga green gasoline dapat teratasi guna menekan impor BBM jenis bensin, untuk mengulangi kesuksesan program biodiesel B30 dalam menekan impor solar.

Meski demikian, untuk menekan impor BBM, ada beberapa strategi yang pemerintah siapkan selain pengembangan green fuel. Di antaranya seperti percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dan penggunaan bahan bakar gas, termasuk menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur energi, seperti pipa gas.

"Setelah itu green fuel ayo kita dorong bareng-bareng. Tantangan hanya harga jualnya saat ini mahal karena volume sedikit," kata dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...