Sektor Tambang Butuh Rp 24.000 T Untuk Ciptakan Dunia Bebas Karbon

Image title
11 Mei 2021, 15:53
sektor tambang, investasi, bebas karbon, emisi karbon
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi komoditas tambang, nikel, yang merupakan bahan penting dalam pengembangan baterai kendaraan listrik.

Lembaga riset dan konsultan global Wood Mackenzie menyebutkan bahwa sektor tambang membutuhkan investasi hampir US$ 1,7 triliun atau lebih dari Rp 24.000 triliun selama 15 tahun ke depan untuk menciptakan dunia yang bebas emisi karbon.

Investasi tersebut dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tembaga, kobalt, nikel, aluminium ringan dan berbagai logam lainnya untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik dalam skala besar, media penyimpanan dan transmisi listrik dari sumber energi terbarukan, serta baterai listrik.

Hal ini seiring keputusan sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, Kanada, yang menaikkan target pengurangan emisi karbon untuk menghentikan pemanasan global. Keputusan itu dicapai pada pertemuan Leaders Summit on Climate yang digelar oleh Presiden AS Joe Biden pada April lalu.

Meski demikian, analis Wood Mackenzie, Julian Kettle menyebutkan bahwa ada keengganan pelaku industri pertambangan untuk berinvestasi dalam jumlah besar untuk menjaga pasokan di masa mendatang. Terutama dengan kecepatan dan skala yang diminta oleh transisi energi terbarukan.

Perusahaan tambang sangat hati-hati dalam melakukan investasi besar. Pasalnya dalam satu dekade terakhir, ketika sektor tambang berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi saat permintaan memuncak menyebabkan jatuhnya harga dan tentu saja pendapatan mereka.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...