Studi: Harga Mobil Listrik Bakal Lebih Murah dari Mesin BBM Pada 2027
Hasil studi Bloomberg New Energy Finance menyebutkan bahwa biaya untuk membuat mobil listrik bakal menjadi lebih murah dibandingkan kendaraan bermesin bahan bakar minyak (BBM) pada 2027. Ini akan membuat harga mobil listrik setara atau bahkan lebih murah dari mobil BBM.
Meski demikian hal tersebut hanya akan berlaku di kawasan Eropa, di mana banyak negara yang telah memasang target net zero emissions atau emisi nol bersih, salah satunya dengan menghentikan penjualan kendaraan bermesin BBM atau internal combustion engine (ICE).
Menurut hasil studi ini, harga mobil listrik berjenis sedan, sport utility vehicle (SUV) dan van akan setara dengan model BBM-nya paling cepat pada 2026. Sedangkan untuk mobil kecil harganya akan setara dengan model BBM-nya pada 2027.
Sehingga pada 2035 penjualan mobil atau kendaraan baru di kawasan Eropa 100% berasal dari penjualan kendaraan listrik. Adapun studi ini merupakan kerja sama antara Bloomberg New Energy Finance dengan The European Federation for Transport and Environment.
Produsen mobil di Benua Biru mulai fokus pada pengembangan kendaraan listrik demi menurunkan kadar emisi rata-rata kendaraan buatannya maksimal 95 gram setara karbon dioksida atau CO2 per kilometer (km). Ini sesuai aturan emisi Uni Eropa, atau terkena sanksi berat.
“Kendaraan listrik akan menjadi terjangkau dan lebih murah bagi semua dalam enam tahun, baik untuk orang yang tinggal di kendaraan van-nya atau keluarga yang hidup di pedesaan Romania,” kata Direktur Kendaraan dan e-mobility European Federation for Transport and Environment seperti dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (18/5).
Turunnya biaya pembuatan baterai listrik dan penggunaan jalur produksi yang didedikasikan untuk membuat kendaraan listrik akan membuat harga kendaraan listrik menjadi lebih murah secara keseluruhan. Bahkan sebelum mendapat subsidi dari pemerintah.
Sebuah sedan listrik, yang harganya hampir € 40.000 (US$ 49.000) sebelum pajak pada 2020, diperkirakan akan dijual dengan harga yang sama dengan model BBM, yakni sekitar € 20.000 pada 2026.
Pada 2030, mobil listrik akan berkontribusi hingga 50% dari total penjualan mobil baru dan meningkat menjadi 85% pada 2035 jika tidak terjadi perubahan kebijakan.
Tetapi porsinya bisa mencapai 100% pada tahun 2035, “jika anggota parlemen meningkatkan target CO2 kendaraan dan meningkatkan kebijakan lain untuk merangsang pasar seperti pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik yang lebih cepat,” tulis pernyataan Transport and Environment.
Menurut data International Energy Agency (IEA) Eropa merupakan pasar mobil listrik berbasis baterai terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Total ada sekitar 970 ribu mobil listrik berbasis baterai yang digunakan di Benua Biru, dari total 4,79 juta mobil listrik di seluruh dunia pada 2019.
Selengkapnya, simak databoks berikut: