Kebutuhan Litium untuk Kendaraan Listrik Hingga 2030 Lebih 758.000 Ton

Image title
20 Mei 2021, 17:03
litium, kendaraan listrik, mobil listrik, motor listrik
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Karyawan melakukan pengisian daya pada mobil listrik BMW i3s di kawasan Meruya, Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Pemerintah memperkirakan kebutuhan litium untuk pengembangan kendaraan listrik hingga 2030 mencapai 758.693 ton. Jumlah tersebut untuk kebutuhan baterai 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan kebutuhan baterai untuk memenuhi target penggunaan kendaraan listrik cukup besar. Setidaknya kapasitas baterai yang diperlukan untuk kendaraan listrik tahun ini mencapai 113 juta kilowatt hour (kWh).

"Sehingga dibutuhkan total litium mencapai 758 ribu ton untuk kebutuhan baterai mobil dan motor listrik," kata dia dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (20/5).

Adapun target tersebut berdasarkan strategi besar (grand strategy) nasional yang telah disusun pemerintah. Kebutuhan baterai ini juga belum termasuk untuk kebutuhan pembangkit.

Pemerintah saat ini juga telah menyiapkan beberapa regulasi untuk mendorong percepatan pembangunan pabrik baterai agar lebih kompetitif dan menarik. Misalnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang ketentuan peningkatan nilai tambah untuk mineral logam.

Kemudian Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2020 mengenai harga patokan mineral logam, Permen ESDM No.11 Tahun 2019 mengenai pengendalian ekspor nikel, dan Permen ESDM No.25 Tahun 2018 mengenai batasan minimum pengolahan dan pemurnian nikel.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...