Revisi Permen PLTS Atap, Tarif Ekspor-Impor Listrik Didorong Jadi 100%

Image title
3 Juni 2021, 19:08
plts atap, tarif ekspor impor, revisi permen plts atap
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Senin (24/5/2021).

Pemerintah merevisi aturan mengenai pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap terkait perhitungan transaksi ekspor-impor listrik dengan PLN. Dalam revisi ini, nilai transaksi ekspor energi dari PLTS atap ke PLN akan dinaikkan menjadi 100% dari sebelumnya 65%.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa revisi ini dilakukan demi meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi pada PLTS atap.

Advertisement

Menurut dia kebijakan tersebut dapat berpengaruh besar pada pemanfaatan PLTS Atap di dalam negeri. Pasalnya, perhitungan ekspor energi dari PLTS atap sebesar 65% kurang menarik bagi konsumen.

"Ini memberikan insentif tambahan untuk memberikan ketertarikan masyarakat untuk memasang PLTS. Jadi 100% yang diproduksi konsumen, 100% juga bisa dititipkan PLN, dan 100% bisa diambil konsumen," ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi VII DPR, Kamis (3/6).

Sebelumnya, Dadan mengatakan bahwa pemasangan PLTS Atap ini secara teknis dapat mengurangi biaya tagihan listrik bulanan sekitar 30% dari pemakaian listrik PLN. Ini tergantung kapasitas daya PLTS atap yang dipasang dan konsumsi listrik tiap bulannya.

Di aturan yang ada saat ini, bila ada kelebihan tenaga listrik, 65% nilai kWh ekspor listrik PLTS atap dapat menjadi pengurang tagihan listrik bulan berikutnya.

Perhitungan nilai ekspor maksimal 65%, mempertimbangkan biaya distribusi dan biaya pembangkitan PLN sekitar 2/3 dari harga tarif listrik. Selain itu, nilai 35% dianggap sebagai kompensasi biaya penyimpanan tenaga listrik PLTS atap di infrastruktur milik PLN.

Dadan mengatakan PLTS atap didorong untuk mengakselerasi target bauran EBT 23% pada 2025. Pertumbuhan PLTS atap sangat tinggi. Hal ini terlihat dari kapasitas terpasangnya saat ini. Hingga Januari 2021 sudah ada 3.152 pelanggan dengan total kapasitas terpasang mencapai 22,632 Mega Watt peak (MWp).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement