Menteri Bahlil Ungkap Tujuh Negara Minat Investasi Baterai Listrik

Image title
17 September 2021, 18:23
baterai listrik, investasi, mobil listrik, kendaraan listrik, bkpm,
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Mobil listrik melakukan pengisian daya.

Iklim investasi pada industri baterai listrik di Indonesia rupanya semakin menarik. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ada tujuh negara yang tertarik berinvestasi di industri baterai kendaraan listrik nasional.

"Setidaknya terdapat enam hingga tujuh negara yang berminat untuk bermain di industri baterai mobil listrik RI. Beberapa diantaranya seperti Eropa, Tiongkok, dan Asia Tenggara," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/9).

Hingga saat ini baru Tiongkok yang sudah merealisasikan minat tersebut, yakni melalui Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL). Namun Bahlil menyebutkan bahwa dalam waktu dekat ini pemerintah akan mengumumkan calon investor baru asal Eropa.

Meski demikian Bahlil tak mau membeberkan lebih jauh sebelum perusahaan calon investor asal Eropa itu benar-benar menekan perjanjian kerja sama dengan Indonesia.

Selain dari Eropa, satu investor yang berasal dari Asia Tenggara juga ditargetkan akan meneken kontrak kerja sama investasi pada Oktober tahun ini. Soal ini lagi-lagi Bahlil enggan membeberkan lebih detail calon investor tersebut.

"Kami di Kementerian Investasi mempunyai protap (prosedur tetap) sudah teken baru diumumkan atau minimal sudah diyakini benar masuk baru kita umumkan, kalau setengah setengah kita gak mau membukanya," ujarnya.

Dengan masuknya investasi ketujuh negara tersebut, Bahlil berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pusat produsen mobil listrik. Apalagi Indonesia memiliki cadangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik yang cukup besar. "Harusnya kita bermimpi besar, gak benar kalau cuma Korea saja," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...