Faisal Basri Ramal RI Defisit Energi pada 2040 Jika Tak Beralih ke EBT

Image title
24 September 2021, 14:52
faisal basri, transisi energi, ebt, energi baru terbarukan
esdm.go.id
Ekonom senior INDEF, Faisal Basri.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri memprediksi Indonesia terancam mengalami defisit energi pada 2040 jika tidak segera beralih ke EBT atau energi baru terbarukan.

Menurut Faisal, pengembangan EBT akan mempercepat dekarbonisasi sektor energi dan mencegah potensi defisit energi dan ancaman krisis energi di masa depan. Namun ia menilai ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil masih cukup besar.

Pasalnya pemerintah masih tetap memprioritaskan bahan bakar fosil. "Dari ratusan triliun rupiah yang disubsidikan untuk energi fosil melalui APBN, tak sampai triliunan rupiah untuk pengembangan EBT," ujarnya dalam webinar bertajuk 'Economic Impact of Deep Decarbonization', Jumat (24/9).

Tanpa upaya segera untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke EBT maka impor energi kotor berpotensi terus meningkat dan menyebabkan polusi udara yang parah.

"Kita bisa bayangkan kalau tidak terjadi dekarbonisasi maka fuel energy yang digunakan tambahannya akan sangat besar, barangkali di seluruh Indonesia nanti ada kabut di sepanjang hari. Bukan kabut seperti di puncak, tapi polusi," katanya.

Oleh karena itu Faisal mendorong agar Indonesia tidak terperangkap pada jeratan defisit energi di masa mendatang. Apalagi sumber EBT yang dapat dimanfaatkan di dalam negeri mempunyai potensi yang cukup besar. Simak databoks berikut:

"Jadi kita harus sadar kita bukan dipaksa dunia internasional tapi ini kesadaran bahwa ini lah jalan terbaik dan kalau komitmennya sudah ada maka jalan itu akan selalu ada," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...