Krisis Energi Dunia Jadi Pelajaran bagi Indonesia, EBT Harus Digenjot

Happy Fajrian
12 Oktober 2021, 12:10
krisis energi, ebt, energi baru terbarukan
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021).

Krisis energi yang melanda Inggris, Cina, hingga India menjadi pelajaran banyak negara terutama Indonesia untuk menjaga ketahanan energi. Hal ini dengan mempercepat pembangunan energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan volatilitas harga energi primer merupakan benang merah dari meluasnya krisis energi fosil.

Advertisement

"Krisis energi memberikan pelajaran bagi Indonesia untuk mempercepat transisi energi menuju energi terbarukan," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa (12/10).

Fabby menyampaikan cadangan energi terbarukan di Indonesia yang melimpah merupakan kekuatan bagi Indonesia untuk berpindah dari energi fosil. Agar tidak bertumpu pada satu sumber energi saja, Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasokan energi dan meningkatkan efisiensi energi.

Dalam upaya meningkatkan bauran EBT, maka pemerintah perlu memikirkan penyimpanan energi dalam durasi yang lama. Interkoneksi antar pulau dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan permintaan energi antar pulau.

"Selanjutnya dalam perencanaan peta jalan transisi energi, perlu pula menyiapkan instrumen safeguard untuk melindungi akses energi bagi keluarga miskin,” ujar Fabby. Simak databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement