Investasi Mobil Listrik Dunia Diramal Tembus Rp7.300 Triliun pada 2030

Happy Fajrian
11 November 2021, 13:38
mobil listrik, investasi,
ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic
Mobil listrik di isi ulang di sebuah jalan di London, Inggris, Selasa (4/2/2020).

Produsen otomotif di seluruh dunia diperkirakan bakal menginvestasikan lebih dari setengah triliun dolar, tepatnya US$ 515 miliar (sekitar Rp 7.360 triliun), hingga 2030 untuk pengembangan mobil listrik dan teknologi baterai.

Investasi ini dilakukan demi transisi dari mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) yang berbahan bakar minyak (BBM) menuju mobil listrik demi memenuhi target penurunan emisi karbon di sektor otomotif yang kian menantang.

Advertisement

Investasi ini tidak termasuk puluhan miliar dolar yang diinvestasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi tambahan oleh perusahaan baterai terbesar di dunia yang banyak yang bekerja sama dengan mitra pembuat mobil listrik.

Menurut analisis Reuters, jumlah ini meningkat signifikan dari tiga tahun lalu yang diprediksi "hanya" US$ 300 miliar (Rp 4.287 triliun), lantaran mandat nol emisi karbon yang lebih ketat di kota-kota besar dunia seperti London, Paris, dan negara seperti Norwegia hingga Cina.

Namun para eksekutif di industri ini khawatir bahwa permintaan terhadap kendaraan listrik tidak seagresif target emisi yang ditetapkan tanpa insentif dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik mulai dari infrastruktur pengisian daya hingga peningkatan kapasitas jaringan listrik dari pemerintah.

Kepala analis powertrain di AutoForecast Solution, Brian Maxim menyamakan pertumbuhan investasi mobil listrik ini dengan perang dingin. Sebab, begitu satu produsen mengumummkan program kendaraan listriknya, produsen lain mau tidak mau harus mengikuti agar tak disebut tertinggal.

"Ini membuat banyak produsen otomotif merencanakan produksi mobil listrik yang signifikan meskipun belum diketahui apakah produk itu dapat diterima konsumen. Mereka nantinya akan meraih keuntungan yang sangat kecil atau bahkan nihil selama bertahun-tahun," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/11).

Sementara itu perusahaan konsultan AlixPartners memiliki proyeksi yang berbeda terkait investasi mobil listrik global. Mereka memprediksi investasi ini akan mencapai US$ 330 miliar (lebih Rp 4.700 triliun) pada 2025.

"Pada 2020 semua produsen otomotif global telah menghabiskan hampir US$ 225 miliar (lebih Rp 3.200 triliun) untuk belanja modal serta penelitian dan pengembangan mobil listrik," tulis analisis AlixPartners.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement