Pasokan Listrik Berlebih, Ini Strategi PLN Capai Target Bauran EBT 23%

Image title
8 Desember 2021, 14:10
pln, ebt, bauran ebt, transisi energi, listrik
Katadata
Ilustrasi.

Upaya PLN dalam mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 mendatang cukup berat. Sebab, saat ini perusahaan setrum pelat merah ini tengah mengalami kelebihan pasokan atau over supply listrik.

EVP Electricity System Planning PLN Edwin Nugraha Putra mengatakan dominasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) hingga kini masih cukup besar. Apalagi ditambah dengan beroperasinya beberapa PLTU yang ada dalam program pembangkit listrik sebesar 35 gigawatt (GW) mendatang.

Di pulau Jawa sendiri misalnya, dalam tiga hingga empat tahun ke depan, PLTU yang masuk ke dalam sistem diperkirakan akan mencapai 13 GW. Padahal dengan kondisi normal saat ini, cadangan listrik telah mencapai 30% hingga 40%.

"Nah bagaimana cara kita mencapai 23% 2025 dalam kondisi over supply. Ada beberapa hal yang akan dilakukan PLN," ujarnya dalam diskusi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060, Rabu (8/12).

Pertama, yakni kesuksesan pembangunan pembangkit EBT yang ada di dalam program 35 GW. Diantaranya dengan mempercepat pembangunan PLTP sebesar 1,4 GW dan PLTS sebesar 4,2 GW pada 2025 mendatang. "Sehingga dapat beroperasi pada 2025," ujarnya.

Kedua, mengimplementasikan program co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara pada PLTU. Setidaknya 10-20% bahan bakar batu bara akan digantikan dengan biomassa. "Dengan mengubah ini kita seolah-olah memiliki pembangkit 2.700 MW terbarukan yang menghasilkan bauran energi 3-6% ini inisiasi kita kedua," katanya.

Ketiga, Kemudian strategi berikutnya yakni program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi pembangkit EBT. Meskipun digantikan dengan PLTS atap dengan baterai yang dinilai saat ini masih cukup mahal, namun komponen ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan diesel.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...