Krisis Batu Bara PLN Jadi Peringatan RI untuk Kebut Transisi Energi

Image title
11 Januari 2022, 17:42
transisi energi, pln, batu bara, pltu, ebt, energi terbarukan,
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Alat berat merapikan tumpukan batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).

Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menilai krisis pasokan batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN sebagai peringatan bagi Indonesia untuk mempercepat transisi energi menuju penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Ketua Umum METI Surya Darma menilai krisis pasokan batu bara yang terjadi pada awal tahun ini memberikan pelajaran bagi pola penggunaan energi di Indonesia. Kondisi ini pun harus dijadikan momentum bagi Indonesia untuk mengembangkan energi terbarukan secara serius.

"Indonesia sangat sering melakukan tindakan yang sifatnya kuratif jangka pendek dalam mengatasi krisis energi," kata Surya kepada Katadata.co.id, Selasa (11/1).

Ia menyayangkan kondisi krisis pasokan batu bara di Indonesia yang terus berulang. Apalagi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi telah mengamanahkan Dewan Energi Nasional (DEN) dan pemerintah menyusun skenario darurat energi.

Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 yang merupakan turunan dari Undang-Undang No.30/2007 untuk melaksanakan transisi energi. Namun, ia menilai komitmen pemerintah dalam hal transisi energi masih lemah.

"Nah, dengan melihat gonjang ganjing krisis batu bara untuk kebutuhan PLN saat ini, tentu saja memberikan sebuah warning yang kuat agar kita segera menyiapkan skenario transformasi penggunaan ke energi terbarukan sebagaimana amanah UU Energi," ujarnya.

Transformasi tersebut minimal sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN), bauran energi terbarukan setidaknya dapat mencapai 23% pada 2025 dan 31% pada 2050. Meskipun, jika ingin memenuhi target Net Zero Emission pada 2060, maka target itu belum tentu cukup.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...