Cina Buktikan Janjinya Setop Pembiayaan PLTU Batu Bara di Luar Negeri

Happy Fajrian
10 Februari 2022, 16:35
pltu, cina, batu bara, pembiayaan pltu,
ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Jumat (10/9/2021).

Penelitian terbaru pada proyek Belt and Road Initiative (BRI) Cina menunjukan bahwa negara ini benar-benar menghentikan pembiayaan dan investasi pada sektor batu bara pada tahun 2021.

Cina memegang komitmennya untuk menghentikan pendanaan pada proyek batu bara di luar negeri. Menurut laporan lembaga think tank The Green Finance & Development Center FISF Fudan University berjudul "Brief: China Belt and Road Initiative (BRI) Investment Report 2021".

Advertisement

Laporan itu menyebutkan bahwa Cina tidak membuat satupun investasi pada sektor batu bara sepanjang 2021. Di saat yang sama, Cina memperluas jangkauannya pada pembiayaan dan investasi energi terbarukan dengan menggelontorkan US$ 6,3 miliar pada negara-negara BRI.

Penulis laporan sekaligus Director of the Green Finance and Development Center at Fudan University, Christoph Wang meyakini Cina akan mengkaji kembali banyak proyek PLTU yang sudah diumumkan dan akan kesulitan mendapatkan pendanaan.

Hal ini seiring bertambahnya kesadaran investor dan perusahaan asuransi di Negeri Panda terhadap risiko lingkungan dari PLTU batu bara dan sinyal jelas dari pemerintah untuk mendukung pengembangan energi hijau di pasar luar negeri.

“Saya yakin bahwa banyak proyek PLTU yang sudah diumumkan akan diulas kembali dan akan kesulitan mendapatkan pendanaan,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/2). Simak databoks berikut:

Dia mencontohkan salah satu proyek PLTU batu bara di Bosnia Herzegovina, Ugljevik III berkapasitas 700 megawatt (MW) telah mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan dari bank Cina sejak bulan lalu.

Meski demikian, Cina masih memberikan pendanaan yang cukup besar pada energi fosil lainnya. Pada 2021 Cina menggelontorkan sekitar US$ 10,9 miliar untuk proyek minyak dan gas, jauh lebih besar dari tahun sebelumnya.

Negara yang menerima pendanaan untuk sektor ini kebanyakan adalah negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama Iraq. Indonesia diketahui sebagai negara penerima investasi sektor energi terbesar kedua dari BRI tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement