Pengamat Energi Duga Dua Insiden Kebocoran Gas PLTP Murni Kecelakaan

Muhamad Fajar Riyandanu
16 Maret 2022, 19:41
pltp, panas bumi, kebocoran gas
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Potensi panas bumi (geothermal) dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Kementerian ESDM masih menginvestigasi dugaan kebocoran gas hidrogen sulfida (H2S) pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Dieng, Jawa Tengah pada Sabtu (12/3). Insiden ini menelan sembilan orang korban, satu di antaranya meninggal dunia.

Sekitar seminggu sebelumnya, Minggu (6/3) dugaan kebocoran gas juga terjadi di PLTP Sorik Merapi, Sumatera Utara. Sebanyak 58 warga Desa Sibanggor Julu, Puncak Sorik Merapi, Sumatera Utara diduga keracunan gas buang.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengatakan dua insiden serupa yang terjadi secara berdekatan waktu ini tidak bisa menjadi sinyal bahwa wilayah kerja panas bumi merupakan lokasi yang berbahaya.

“Kalau terjadi secara berturut-turut dan dilakukan oleh satu perusahaan yang sama, nah itu patut dicurigai. Tapi kalau insiden PLTP di dua tempat yang berbeda dan dikelola oleh perusahaan yang berbeda, itu menurut saya masih kecelakaan murni,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (16/3).

Ia pun membandingkan dua insiden panas bumi ini dengan kebakaran di kilang Pertamina yang terjadi berulang kali hingga menimbulkan kecurigaan.

Meski demikian, ia menilai dua insiden di Dieng dan Sorik Marapi ini sebagai momentum bagi Kementerian ESDM untuk memperketat pengawasan operasional PLTP. Kementerian ESDM diharapkan lebih aktif dalam memonitoring dan mengawasi pelaksanaan SOP secara berkala.

“Peran dari Kementerian ESDM itu adalah monitoring secara berkala untuk memastikan apakah sistem keselamatan itu sesuai dengan SOP,” ujarnya. Simak databoks berikut:

Dia juga mengatakan bahwa potensi kerawanan adanya kebocoran gas di PLTP lebih besar daripada PLTU yang secara proses pengolahan yang tidak jauh berbeda. Karena memanfaatkan panas bumi dan potensi untuk mengeluarkan gas beracun kerap kali tidak bisa dihindari.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...