Sudah Gagal di AS, Bisakah Teknologi CCUS Diterapkan di Indonesia?

Muhamad Fajar Riyandanu
26 April 2022, 14:26
penangkapan karbon, ccus,
Leonid Sorokin/123RF
Ilustrasi emisi karbon.

Penggunaan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture, Utilizaton, and Storage (CCUS) di Indonesia dirasa masih sulit direalisasikan karena masih minimnya valuasi emisi karbon, dukungan dana publik, dan dorongan pasar.

Analis Energi Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), Putra Adhiguna mengatakan bahwa untuk mengembangkan teknologi ini di Indonesia nyaris tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat. Teknologi ini pun gagal berjalan di Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Menurut Putra teknologi CCUS bisa berjalan ketika ditempatkan pada konteks operasional tertentu, misal pada negara dengan harga karbon tinggi dan regulasi yang ketat terhadap emisi. Selain Singapura, hampir tidak ada harga karbon yang signifikan di pasar Asia Tenggara.

“Sementara CCUS intinya memberlakukan 'pajak' untuk terus mengeluarkan emisi. Di Asia Ternggara, termasuk di Indonesia, proyek CCUS yang dikembangkan terfokus pada produksi gas, dan bukan pembangkit listrik,” ujarnya dalam diskusi Membedah Nilai Keekonomian Teknologi Penyimpanan Karbon untuk Sektor Energi pada Selasa (26/4).

Putra melanjutkan, biaya CCUS bervariasi mulai dari di bawah US$ 50 hingga lebih dari US$ 100 per ton karbondioksida (CO2) yang tertangkap. Selama ini ada klaim yang menyebut bahwa biaya CCUS untuk pembangkit listrik terus turun.

Padahal, klaim itu kebanyakan hanyalah berbasis studi, dan menimbulkan banyak pertanyaan menyusul penutupan proyek CCUS kelistrikan unggulan di Amerika Serikat (AS).

Pada 2021, AS menutup proyek CCUS Petra Nova di Texas dengan alasan keekonomian setelah hanya tiga tahun beroperasi. Proyek pemasangan CCUS senilai US$ 1 miliar tersebut telah mendapat US$ 190 juta bantuan dana pemerintah AS, namun tetap gagal beroperasi.

Biaya untuk penggunaan CCUS tersebut sangat besar mengingat penggunaannya ‘hanya’ untuk PLTU batu bara berkapasitas 240 megawatt (MW).

“Amerika telah mengucurkan setidaknya US$ 1,1 miliar dana publik untuk menopang bergagai rencana CCUS di kelistrikan dan industri, tetapi tidak ada satu pun dari delapan proyek kelistrikan yang didukung berjalan hari ini," kata Putra.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement