G7 Tawarkan Indonesia Bantuan Rp 156,5 T untuk Keluar dari Batu Bara

Happy Fajrian
2 November 2022, 12:29
batu bara, g7,
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/12/2021).

Kelompok tujuh negara terkaya di dunia, G7, dan mitranya menawarkan bantuan hingga miliaran dolar kepada Indonesia dan Vietnam untuk keluar dari bisnis batu bara. Total bantuan mencapai US$ 15 miliar (Rp 234,8 triliun), Indonesia US$ 10 miliar (Rp 156,6 triliun) dan Vietnam US$ 5 miliar (Rp 78,3 triliun).

G7 menawarkan bantuan ini kepada India. Kesepakatan dengan ketiga negara tersebut telah dinegosiasikan sepanjang tahun ini yang mengikuti model bantuan yang telah disepakati dengan Afrika selatan sebesar US$ 8,5 miliar (Rp 133,1 triliun) untuk menutup industri batu bara di sana.

Advertisement

Kesepakatan tersebut bernama Just Energy Transition Partnership (JETP), atau kemitraan transisi energi yang adil. Diharapkan setidaknya dua kemitraan baru akan terbentuk selama pembicaraan iklim COP27 PBB di Mesir.

Menurut laporan dari layanan diplomatik UE untuk Dewan UE tertanggal 24 Oktober 2022, diskusi dengan Vietnam dan Indonesia dilaporkan telah maju ke titik di mana penawaran tunai masing-masing disepakati masing-masing US$ 5 miliar (Rp 78,3 triliun) dan US$ 156,5 triliun).

“Angka bantuan yang akan diberikan oleh UE dalam kesepakatan tersebut mungkin telah berubah,” kata sumber anonim dari Dewan UE yang mengetahui masalah ini seperti dikutip dari Politico, pada Rabu (2/11).

Sementara pembicaraan dengan India belum berkembang sejauh yang telah dicapai dengan Vietnam dan Indonesia. Pemerintah India disebut lebih tertarik berbicara mengenai pengembangan energi terbarukan daripada menghentikan industri batu bara secara bertahap.

“Lebih banyak waktu diperlukan untuk menyelesaikan JETP dengan India. Kemajuan kemungkinan dapat lebih dicapai dengan presidensi G20 India,” kata satu laporan yang dikutip Politico.

Adapun kelompok negara pendonor untuk Vietnam dan Indonesia adalah kelompok G7, Norwegia, dan Denmark. Selandia Baru juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan kesepakatan Indonesia.

Bantuan keuangan ini adalah kombinasi antara pembiayaan publik dan swasta, serta bantuan teknik. Namun penggalangan dana publik untuk upaya iklim di luar negeri menjadi semakin menantang, bahkan bagi negara-negara terkaya di dunia karena inflasi, tingginya biaya energi dan perang Rusia-Ukraina.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement