6 Negara Bersedia Membayar Dana Perubahan Iklim, Berapa Nilainya?
Para delegasi konferensi iklim PBB, Conference of The Parties ke-27 atau COP27 di Mesir masih memperdebatkan apakah negara-negara pencemar kaya harus membantu negara-negara kecil yang rentan membayar kerusakan akibat cuaca ekstrim yang dipicu oleh perubahan iklim.
Di tengah perdebatan tersebut, enam negara Eropa melangkah lebih jauh menawarkan kompensasi tersebut yang disebut loss and damage funds atau dana kerugian dan kerusakan.
Nominal yang ditawarkan keenam negara tersebut hanya mencapai ratusan juta dolar, jauh dari ratusan miliar dolar yang diperkirakan para ahli dibutuhkan setiap tahun pada 2030 untuk membantu masyarakat memperbaiki dan membangun kembali ketika bencana melanda.
Meski demikian, langkah keenam negara tersebut telah meruntuhkan pendirian kuat negara-negara kaya selama beberapa dekade yang menolak menawarkan dana kompensasi semacam itu, atau untuk sekedar membahas tanggung jawab historis mereka atas perubahan iklim.
Berikut adalah daftar enam negara yang telah menawarkan dana “loss and damage” beserta janji yang mereka buat:
Skotlandia
Skotlandia adalah negara pertama yang menawarkan dana kerugian dan kerusakan pada COP26 tahun lalu melalui pemberian dana simbolis sebesar £ 2 juta sebagai cara untuk mendorong negara-negara lain untuk mengikutinya.
Negara-negara rentan mengatakan komitmen satu kali bukanlah pengganti dana untuk memberikan dukungan berkelanjutan. Meski beberapa memuji kepemimpinan Skotlandia dalam mengakui masalah ini.
Pada COP27 hari Selasa (8/11), Menteri Pertama Nicola Sturgeon menjanjikan tambahan £ 5 juta, sehingga totalnya menjadi £ 7 juta.
Denmark
Denmark berkomitmen untuk menggelontorkan dana 100 juta krone pada September dengan fokus pada area rentan, seperti daerah Sahel di barat laut Afrika yang berbatasan langsung dengan gurun Sahara.
Daerah ini meliputi bagian utara Senegal, Mauritania selatan, Mali tengah, Burkina Faso utara, ujung selatan Aljazair, Niger, ujung utara Nigeria, Kamerun dan Republik Afrika Tengah, Chad tengah, Sudan tengah dan selatan, ujung utara Sudan Selatan, Eritrea, dan Ethiopia.
Adapun daerah ini sering mengalami kekurangan makanan dan air karena iklim yang kering dan keras, yang diperparah dengan populasi yang meningkat pesat karena angka kelahiran yang tinggi.
Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada agenda COP27 Senin (7/11), bahwa Jerman akan menyediakan € 170 juta untuk inisiatif “Global Shield” atau perisai global yang diluncurkan oleh G7 dan menteri keuangan dari kelompok Forum Rentan Iklim dari 58 negara berkembang di garis depan dampak iklim.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat asuransi dan pembiayaan perlindungan bencana. Scholz tidak merinci apa yang akan dicakup oleh pendanaan Jerman atau selama periode mana itu akan diberikan. Negara-negara diharapkan untuk secara resmi meluncurkan “Perisai Global” di COP27.
Austria
Pemerintah Austria pada Selasa (8/11) mengumumkan akan menyediakan setidaknya € 50 juta untuk mengatasi kerugian dan kerusakan selama empat tahun ke depan.
Dana tersebut dapat mendukung “Santiago Network”, skema PBB yang memberikan dukungan teknis kepada negara-negara yang menghadapi kerusakan akibat bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, dan sebuah program yang menyediakan sistem peringatan dini untuk negara-negara yang rentan terhadap cuaca ekstrem.
Irlandia
Perdana Menteri (PM) Irlandia Michael Martin mengumumkan komitmen sebesar € 10 juta untuk inisiatif “Perisai Global” untuk tahun 2023 pada COP27.
Belgia
Belgia pada hari Senin (7/11) menjanjikan € 2,5 juta sebagai bagian dari paket dukungan terkait iklim sebesar € 25 juta untuk negara Afrika selatan Mozambik dari tahun 2023 hingga 2028.
Pemerintah mengatakan pendanaannya akan fokus pada pencegahan dan pembatasan kerugian dan kerusakan, misalnya dengan memetakan daerah yang rentan terhadap gelombang badai dan dengan meluncurkan sistem peringatan dini.
Beberapa negara yang rentan mengatakan bahwa jenis pendanaan tidak dihitung sebagai uang "kerugian dan kerusakan", yang menurut mereka harus memberikan kompensasi kepada negara-negara untuk biaya yang tidak dapat dihindari dari bencana.
Negara-negara kaya telah menyediakan dana untuk membantu negara-negara beradaptasi dengan perubahan iklim dengan mempersiapkan dampak cuaca yang lebih buruk, meskipun dana ini tidak memenuhi jumlah yang dijanjikan.
Pada 2020, negara-negara kaya menyediakan US$ 83,3 miliar dalam pendanaan iklim, sepertiga di antaranya digunakan untuk adaptasi iklim.