6 Negara Bersedia Membayar Dana Perubahan Iklim, Berapa Nilainya?

Happy Fajrian
9 November 2022, 18:42
cop27, dana perubahan iklim
Katadata

Para delegasi konferensi iklim PBB, Conference of The Parties ke-27 atau COP27 di Mesir masih memperdebatkan apakah negara-negara pencemar kaya harus membantu negara-negara kecil yang rentan membayar kerusakan akibat cuaca ekstrim yang dipicu oleh perubahan iklim.

Di tengah perdebatan tersebut, enam negara Eropa melangkah lebih jauh menawarkan kompensasi tersebut yang disebut loss and damage funds atau dana kerugian dan kerusakan.

Nominal yang ditawarkan keenam negara tersebut hanya mencapai ratusan juta dolar, jauh dari ratusan miliar dolar yang diperkirakan para ahli dibutuhkan setiap tahun pada 2030 untuk membantu masyarakat memperbaiki dan membangun kembali ketika bencana melanda.

Meski demikian, langkah keenam negara tersebut telah meruntuhkan pendirian kuat negara-negara kaya selama beberapa dekade yang menolak menawarkan dana kompensasi semacam itu, atau untuk sekedar membahas tanggung jawab historis mereka atas perubahan iklim.

Berikut adalah daftar enam negara yang telah menawarkan dana “loss and damage” beserta janji yang mereka buat:

Skotlandia

Skotlandia adalah negara pertama yang menawarkan dana kerugian dan kerusakan pada COP26 tahun lalu melalui pemberian dana simbolis sebesar £ 2 juta sebagai cara untuk mendorong negara-negara lain untuk mengikutinya.

Negara-negara rentan mengatakan komitmen satu kali bukanlah pengganti dana untuk memberikan dukungan berkelanjutan. Meski beberapa memuji kepemimpinan Skotlandia dalam mengakui masalah ini.

Pada COP27 hari Selasa (8/11), Menteri Pertama Nicola Sturgeon menjanjikan tambahan £ 5 juta, sehingga totalnya menjadi £ 7 juta.

Denmark

Denmark berkomitmen untuk menggelontorkan dana 100 juta krone pada September dengan fokus pada area rentan, seperti daerah Sahel di barat laut Afrika yang berbatasan langsung dengan gurun Sahara.

Daerah ini meliputi bagian utara Senegal, Mauritania selatan, Mali tengah, Burkina Faso utara, ujung selatan Aljazair, Niger, ujung utara Nigeria, Kamerun dan Republik Afrika Tengah, Chad tengah, Sudan tengah dan selatan, ujung utara Sudan Selatan, Eritrea, dan Ethiopia.

Adapun daerah ini sering mengalami kekurangan makanan dan air karena iklim yang kering dan keras, yang diperparah dengan populasi yang meningkat pesat karena angka kelahiran yang tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...