ESDM akan Subsidi Baterai untuk Dorong Konversi Motor Listrik
Kementerian ESDM bakal memberikan subsidi untuk konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik, khususnya untuk penyediaan dan pemasangan baterai yang mencapai Rp 7,5 juta.
Insentif tersebut kini sedang dibahas di lingkup antar kementerian, antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Belum diketahui berapa nominal subsidi yang akan diberikan.
"Ya (subsidi biaya baterai) itu adalah salah satu dari beberapa opsi. Masih dibahas," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Senin (5/12).
Pemberian subsidi pada program konversi motor listrik disebut bisa memancing minat para pemilik motor konvensional untuk beralih kepada penggunaan motor listrik tanpa harus membeli motor listrik baru yang harganya masih relatif tinggi.
Alasannya, biaya konversi motor masih berada di kisaran Rp 15 juta per unit atau setara harga motor bebek baru. Adapun biaya konversi tertinggi terletak pada pemasangan baterai yang mencapai Rp 7,5 juta.
Arifin optimistis bahwa kebijakan penyaluran subsidi pada konversi motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik bisa menurunkan beban yang harus ditanggung para pemilik kendaraan.
"Yang penting manfaat bisa dirasakan dua pihak, dari konsumen dan pemerintah. Kalau dua-duanya bisa seimbang, ada titik keseimbangan, pasti jalan tuh barang," ujar Arifin.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana memberikan pembelian subsidi motor listrik sebesar Rp 6,5 juta per unit sehingga harganya lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun Kementerian ESDM menyatakan lebih memilih untuk memprioritaskan subsidi itu untuk konversi motor konvensional menjadi motor listrik.
Arifin mengatakan dia bakal memprioritaskan dana subsidi kendaraan listrik untuk program konversi motor konvensional yang berusia 10 tahun ke atas menjadi motor listrik.
"Kami sasarkan motor yang tua, 10 tahun ke atas supaya bisa terkonversi menjadi motor listrik, sekarang kalau ganti cuma butuh 3 jam sudah jadi. Baterai ini kalau bisa digendong separuh harga," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (2/12).
Dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, Arifin mengatakan masyarakat tak keberatan jika harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 5-6 juta untuk mengubah motor mereka menjadi motor listrik.
"Kalau biaya konversi Rp 5-6 juta masyarakat gak keberatan. Kalau saya sih ingin mendorong yang subsidi konversi duluan," ujar Arifin.