Pajak Karbon Perbatasan UE Untuk Impor Baja hingga Semen Diprotes AS

Happy Fajrian
20 Desember 2022, 18:20
pajak karbon, uni eropa, eropa,
pixabay.com
Uni Eropa akan mengenakan pajak karbon perbatasan terhadap produk impor yang dianggap mencemari lingkungan, termasuk dalam produksinya.

Negara-negara Uni Eropa (UE) akhirnya menyepakati pajak karbon perbatasan terhadap produk-produk yang dianggap mencemari lingkungan. Pajak ini menjadi bagian dari perombakan pasar karbon di benua biru yang bertujuan membuat ekonominya netral karbon pada 2050.

Para menteri negara-negara UE telah menyelesaikan rincian Carbon Border Adjustment Mechanism atau mekanisme penyesuaian karbon perbatasan, pada Minggu (18/12) pagi. Mekanisme ini akan mengenakan biaya tambahan sebagai “harga polusi” pada impor produk tertentu ke kawasan UE.

Advertisement

Industri padat karbon di UE harus mematuhi standar emisi yang ketat. Pajak dirancang untuk memastikan bisnis tersebut tidak dirusak oleh pesaing di negara-negara dengan peraturan standar emisi yang lebih lemah.

Adapun pajak ini akan diterapkan pertama untuk impor produk besi dan baja, semen, aluminium, pupuk, serta listrik dan hidrogen, yang nantinya akan diperluas ke jenis produk lainnya. Pajak ini juga mencegah perusahaan UE memindahkan produksinya ke negara yang aturan emisinya lebih lemah.

Anggota parlemen Eropa menyebut strategi tersebut sebagai “kebocoran karbon”. Namun di bawah mekanisme baru, perusahaan harus membeli sertifikat untuk menutupi emisi yang dihasilkan dalam memproduksi barang yang diimpor ke UE berdasarkan perhitungan yang terkait harga karbon UE.

Negosiator asal Belanda, Mohammad Chahim, mengatakan bahwa kebijakan ini akan menjadi pilar penting dalam kebijakan iklim Eropa. “Ini satu-satunya mekanisme yang kami miliki untuk memberi insentif kepada mitra dagang kami untuk mendekarbonisasi industri manufaktur mereka,” ujarnya seperti dikutip CNN, Selasa (20/12).

Diprotes Amerika dan Afrika Selatan

Meski demikian rencana penerapan pajak karbon perbatasan ini ditentang negara-negara sekutu UE, termasuk di antaranya Amerika Serikat (AS) dan Afrika Selatan, yang khawatir tentang dampak pajak karbon perbatasan terhadap produsen mereka.

“Ada banyak kekhawatiran dari pihak kami tentang bagaimana ini akan berdampak pada kami dan hubungan dagang kami,” kata perwakilan perdagangan AS Katherine Tai pada sebuah konferensi di Washington pekan lalu, seperti dikutip Financial Times.

UE dan AS telah berselisih tentang rencana iklim Presiden Joe Biden senilai US$ 370 miliar di bawah undang-undang penurunan inflasi (Inflation Reduction Act) yang menurut pejabat UE akan merugikan perusahaan Eropa yang menjual produknya ke pasar AS.

Menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi, kesepakatan UE terbaru menyediakan lebih banyak dana atau anggaran untuk pengembangan teknologi energi bersih di Eropa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement