PLN Jual 1,7 Juta MWh Listrik Hijau pada 2022, Meroket 450% Setahun

Muhamad Fajar Riyandanu
20 Januari 2023, 17:47
pln, listrik hijau, ebt, energi baru terbarukan, sertifikat ebt,
KESDM
PLTS Likupang di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

PLN mencatat penyaluran listrik hijau melalui penjualan Sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) mencapai 1,7 juta megawatt jam (MWh) sepanjang tahun 2022. Angka ini meningkat lebih dari lima kali lipat dibanding tahun 2021 yang baru tersalurkan 308 ribu MWh.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa REC PLN bisa menjadi opsi penyediaan EBT untuk perusahaan dan konsumen yang membutuhkan pengakuan penggunaan energi bersih.

"REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui secara internasional," kata Darmawan dalam siaran pers pada Jumat (20/1).

Perseroan juga mencatat penyaluran REC kepada 272 pelanggan bisnis dan industri hingga akhir 2022. Beberapa diantaranya yakni Astra Otoparts Group, PT Merck, PT Johnson Home, PT Bangun Maju Lestari dan PT Asuransi Astra Buana.

Selain itu, juga ada Nike, H&M, Toyota, Uniqlo, Cheil Jedang Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan HM Sampoerna. Lokasi tertentu seperti lima Istana Kepresidenan dan Cagar Budaya Istana Pura Mangkunegaran juga termasuk pengguna REC PLN.

Dalam menerbitkan REC yang disalurkan kepada pelanggan, PLN bekerja sama dengan TIGRs APX sebagai badan internasional yang melakukan verifikasi oleh sistem pelacakan internasional di California, Amerika Serikat.

Sejauh ini, pembangkit energi hijau milik PLN yang terdaftar di APX adalah PLTP Kamojang 140 MW untuk sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali, PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW untuk sistem kelistrikan Sulawesi dan PLTP Ulubelu 110 MW yang masuk ke dalam sistem kelistrikan Sumatera.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...