ESDM Targetkan Perdagangan Karbon Seluruh Pembangkit Listrik pada 2025

Happy Fajrian
13 Maret 2023, 17:27
perdagangan karbon, pembangkit listrik
ANTARA FOTO/Jojon/tom.
Foto udara areal Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Nii Tanasa, di Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (27/3/2022).

Perdagangan karbon di sektor ketenagalistrikan telah dimulai pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara pada tahun ini. Kementerian ESDM menargetkan perdagangan karbon akan diperluas ke seluruh jenis pembangkit listrik tenaga fosil pada 2025.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan bahwa target penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca dari sektor ketenagalistrikan mencapai 155 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e) sampai 2030.

Khusus tahun ini, ada 99 PLTU dengan kapasitas di atas 100 megawatt (MW) dari total 42 perusahaan yang akan terlibat dalam pasar karbon dengan total kapasitas terpasang mencapai 33.569 MW.

“Berdasarkan Permen (peraturan menteri) ESDM, kita mulai dari 99 PLTU dulu. Lalu nanti 2024 ada tambahan (PLTU) di atas 25 MW kita masukkan. Pada 2025 semua pembangkit listrik fosil akan masuk ke pasar karbon,” ujarnya dalam CNBC Energy Corner, Senin (13/3).

Pelaksanaan perdagangan karbon diatur melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 16 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik yang ditetapkan oleh Menteri ESDM pada akhir Desember 2022.

Dalam enhanced nationally determined contribution (NDC) pemerintah menargetkan untuk mengurangi emisi karbon dan gas rumah sebesar 358 juta ton CO2e (12,5%) dengan kemampuan sendiri atau 446 juta ton CO2e (15,5%) dengan bantuan internasional pada 2030 di sektor energi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...