Shell, BP, hingga Equinor Kucurkan Miliaran Dolar Terjun ke Bisnis EBT

Muhamad Fajar Riyandanu
29 Maret 2023, 12:57
shell, bp, total, equinor, ebt, investasi
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi fasilitas produksi migas.

Kementerian ESDM menyampaikan bahwa praktik transisi energi global sudah berjalan ke arah yang lebih progresif. Hal itu ditandai dengan langkah beberapa perusahaan migas internasional yang telah memperluas portofolio bisnis ke arah ekploitasi energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, menyampaikan tren bisnis akuisisi dan skema kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan migas global kepada pengembangan EBT sudah berjalan sejak enam tahun terakhir. Seperti yang dilakukan TotalEnergies, Equinor, Shell dan BP.

"Selama ini mereka bisnisnya adalah berbasis migas dan mereka melakukan transaksi yang sedemikan besar untuk bergeser menjadi pemain-pemain di bidang energi baru dan terbarukan," kata Dadan saat menjadi pembicara dalam diskusi daring bertajuk 'Prospek dan Tantangan Energy Transition Mechanism' pada Rabu (29/3).

Dalam paparannya, Dadan menyampaikan rekam jejak aksi perusahaan migas asal Prancis, Total, yang telah menggelontorkan pendanaan hingga US$ 5,8 miliar untuk mengakuisisi tiga sektor usaha dagang EBT, diantaranya akuisisi bisnis solar panel dari perusahaan energi asal India, Adani.

Pendanaan tersebut juga digunakan untuk memeroleh aset bisnis baterai milik Saft dan pengembangan usaha solar panel dan pembangkit listrik tenaga angin milik Eren. Besaran pendanaan tersebut diperkirakan bisa lebih besar karena mayoritas nilai transaksi yang dirahasiakan.

Strategi serupa juga diambil oleh Shell. Perusahaan migas yang berbasis di Inggris itu menggelontorkan investasi sebesar US$ 2,4 miliar untuk memeroleh aset pengembangan solar panel milik perusahaan energi asal Amerika Serikat, Silicon Ranch.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...