Otoritas Bursa Suspensi Lima Saham terkait Kasus Jiwasraya dan Asabri

Image title
23 Januari 2020, 12:12
bei suspensi 5 saham, jiwasraya, asabri, otoritas jasa keuangan, ojk
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham 5 perusahaan yang memiliki kaitan dengan kasus dugaan korupsi di Jiwasraya dan Asabri.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham lima emiten atas permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kelima saham yang disuspensi ini memiliki hubungan dengan kasus dugaan korupsi yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri.

Suspensi perdagangan kelima saham ini berlaku di seluruh pasar, baik pasar reguler maupun pasar tunai/negosiasi mulai sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (23/1). OJK meminta suspensi terhadap lima tersebut melalui surat bernomor SR-11/PM.21/2020 tertanggal 22 Januari 2020.

Lima saham yang disuspensi yaitu PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), serta PT SMR Utama Tbk (SMRU).

Adapun saham Inti Agri saat ini dikuasai Asabri sejak 14 Desember 2017. Saat ini Asabri menguasai saham emiten yang bergerak di bisnis penangkaran ikan hias ini sebesar 11,58%. Sebelum disuspensi harga saham ini telah berada pada level terendah Rp 50 per saham alias saham gocap sejak 7 Agustus 2019.

(Baca: Kejaksaan Agung Blokir 35 Rekening Milik Tersangka Jiwasraya)

Saham Eureka Prima Jakarta sebenarnya sudah disuspensi perdagangannya sejak 2 Mei 2019 di seluruh pasar. Saat ini harga saham ini tertahan di level Rp 114 per lembar. Meski saat ini Jiwasraya dan Asabri tidak memiliki saham di emiten yang bergerak di sektor konstruksi dan real estat ini, namun kedua perusahaan itu pernah memegang sahamnya.

Dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2017 untuk Asabri, ditemukan kesamaan saham yang dipakai oleh Jiwasraya untuk melakukan praktik window dressing. Kenaikan dan penurunan harga yang relatif singkat itu, menurut BPK, merupakan indikasi permainan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...