Faisal Basri: Kesepakatan AS-Tiongkok Tak Pengaruhi Neraca Dagang RI

Image title
15 Januari 2020, 18:14
perjanjian dagang tahap i, ekspor impor, neraca perdagangan indonesia
Agung Samosir|KATADATA
Ekonom senior INDEF Faisal Basri mengatakan damai dagang AS - TIongkok tidak ada pengaruhnya terhadap ekspor dan impor RI.

Perjanjian dagang tahap satu antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akan segera diteken hari ini, Rabu (15/1), di Washington. Isi dari perjanjian tersebut di antaranya Tiongkok akan menambah pembelian produk pertanian, manufaktur, dan energi dari AS.

Meski demikian, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai perjanjian dagang AS-Tiongkok tidak akan berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Pasalnya, ekonomi Indonesia tidak mengandalkan ekspor dan impor. "Apapun yang terjadi pada Amerika dan Tiongkok pengaruhnya sangat kecil bagi Indonesia. Dampaknya ke (ekspor-impor) Indonesia hanya 0,17%," kata Faisal di Jakarta, Rabu (15/1).

Namun, dia mengatakan efek perjanjian dagang AS-Tiongkok cukup terasa pada beberapa negara di ASEAN. Malaysia dan Singapura akan merasakan dampak terbesar. "Pengaruhnya paling besar dirasakan Malaysia, 0,7% (terhadap ekspor-impor)," ujarnya.

(Baca: AS - Tiongkok Bersiap Teken Kesepakatan untuk Redam Perang Dagang)

Selain itu dia menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih akan bergantung pada ekspor komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara. Batu bara berkontribusi hingga 20,6% terhadap ekspor neto Indonesia, sedangkan kelapa sawit menyumbangkan lebih dari 10% ekspor neto.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...