Hubungan AS-Iran Memanas, Investor Mulai Meninggalkan Saham

Image title
7 Januari 2020, 15:50
bursa, pasar modal, transaksi harian, bursa efek indonesia
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat 0,48 persen atau 29,39 poin di level 6.128,34 dari level penutupan perdagangan sebelumnya bersamaan dengan penguatan mayoritas indeks saham di Asia.

Memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran pascaserangan AS yang menewaskan tokoh penting militer Iran membuat investor mulai beralih dari saham mencari instrumen investasi yang lebih aman (safe haven).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono W. Widodo mengatakan hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sepinya transaksi di pasar saham pada awal tahun.

"Investor mencari instrumen yang aman dari dampak geopolitik tersebut. Pindah ke instrumen cash atau emas," ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (7/1).

Perdagangan di pasar saham di awal 2020 terbilang sepi transaksi. Rata-rata nilai transaksi harian (RTNH) dalam tiga hari perdagangan awal tahun ini hanya mencapai Rp 5 triliun. Padahal tahun lalu nilai transaksi harian pada pekan pertama mencapai Rp 9,1 triliun.

(Baca: Investor Fokus ke Konflik AS-Iran, IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,12%)

Selain itu, sepinya perdagangan di pasar saham juga dipengaruhi perang dagang AS dan Tiongkok yang masih belanjut. Kedua negara tersebut sebenarnya sudah menyepakati perjanjian dagang pada 15 Desember 2019, namun penandatanganan perjanjian itu baru akan dilaksanakan pada 15 Januari 2020 nanti.

Adapun, pada perdagangan hari ini hingga pukul 15.20 WIB, total nilai tranksasi perdagangan di bursa baru mencapai Rp 4,44 triliun dari 5,67 miliar saham yang diperdagangkan. IHSG naik tipis 0,05 % ke level 6.260,24.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...