Jumlah Perusahaan yang IPO Turun, 2020 BEI Pasang Target Konservatif

Image title
30 Desember 2019, 18:28
bursa efek indonesia, pendanaan pasar modal, emiten baru,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. BEI targetkan 78 perusahaan perdana melantai di pasar modal tahun depan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 78 perusahaan perdana mencari pendanaan melalui pasar modal pada 2020, baik melalui skema penawaran perdana saham (initial public offering/IPO), maupun melalui pencatatan efek lainnya.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan bahwa target tahun depan terbilang konservatif karena hanya naik tipis dari target tahun ini yakni sebanyak 75 perusahaan. "Tahun depan, ada kenaikan target tapi konservatif," kata Inarno di gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12).

Meski demikian realisasi perusahaan yang perdana mencari pendanaan melalui BEI melebihi target yakni mencapai 76 perusahaan. Mayoritas berasal dari pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO), yaitu sebanyak 55 perusahaan yang berhasil meraup dana segar sebesar Rp 14,77 triliun.

Selain IPO, terdapat 14 perusahaan yang mencatatkan exchange traded fund (ETF) baru, lalu 2 efek beragun aset (EBA), 2 obligasi, 2 dana investasi real estate berbentuk kontrak investasi kolektif (DIRE-KIK), dan 1 dana investasi infrastruktur berbentuk kontrak investasi kolektif (DINFRA).

(Baca: Terpukul Gejolak Global, Pasar Modal RI 2019 Bisa Cetak Hasil Positif)

Namun, jumlah perusahaan yang go public  tahun ini sebenarnya menurun dibandingkan dengan 2018 di mana bursa mencatatkan 57 perusahaan publik baru. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak sejak BEI diprivatisasi pada 1992. Dari sisi raihan dana IPO tahun ini pun lebih rendah 7,6% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 16 triliun.

Meski begitu, Inarno tidak ambil pusing dengan turunnya jumlah perusahaan yang IPO tahun ini karena capaian tahun ini sudah menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara.

Menurut catatan BEI, jumlah perusahaan yang go public di bursa saham  Thailand menjadi terbanyak setelah Indonesia yaitu 30 perusahaan, diikuti oleh Malaysia sebanyak 29 perusahaan. "Capaian 55 perusahaan IPO sudah luar biasa dibanding negara Asia Tenggara. Jadi, syukur sangat bagus," kata Inarno.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...