AS-Tiongkok Damai, IHSG Hanya Naik 0,23% karena Defisit Neraca Dagang

Image title
16 Desember 2019, 18:06
ihsg hari ini, ihsg naik, perang dagang, defisit neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
IHSG naik 0,23% ke level 6.211,59 pada penutupan perdagangan Senin (16/12) didorong optimisme perang dagang. Kenaikan IHSG terbatas karena sentimen defisit neraca dagang.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (16/12), ditutup naik 0,23% ke level 6.211,59. Walau mengawali perdagangan dengan koreksi, tak butuh waktu lama bagi IHSG untuk kembali ke zona hijau hingga penutupan. Bahkan IHSG sempat menyentuh level tertinggi hari ini yaitu di level 6.237,91.

Naiknya indeks dalam negeri ini sejalan dengan meningkatnya optimisme pasar karena Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menyepakati perjanjian dagang fase pertama. Padahal dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan defisit yang sangat besar pada November 2019, mencapai US$ 1,33 miliar.

Advertisement

"Efek berita damai dagang tampaknya tidak bisa menggerakkan IHSG secara signifikan sehingga penguatan (kenaikan) pun berakhir menyusut. Defisit neraca perdagangan menjadi kabar kurang baik dari pasar domestik," ujar Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, hari ini dilansir dari Antara.

Seperti diketahui, dalam kesepakatan dagang tahap I, AS membatalkan kenaikan tarif impor 15 Desember 2019 terhadap Tiongkok. Tarif tersebut rencananya dikenakan terhadap impor barang asal Tiongkok senilai US$ 160 miliar, antara lain smartphone dan mainan.

(Baca: Ada Damai Dagang AS-Tiongkok, IHSG Naik 0,45% Didorong Emiten Tambang)

AS juga akan menurunkan tarif dari 15% menjadi 7,5% persen terhadap sejumlah produk asal Tiongkok senilai US$ 120 miliar. Namun, tarif impor sebesar 25% terhadap impor senilai US$ 250 miliar yang dikenakan sebelumnya akan tetap berlaku.

Sementara itu, Tiongkok telah setuju untuk meningkatkan pembelian produk pertanian Amerika Serikat senilai US$ 40 miliar, tetapi ini masih bawah target yang diinginkan Presiden AS Donald Trump senilai US$ 50 miliar.

Berdasarkan data dari RTI Infokom, hari ini total ada 9,24 miliar saham yang diperdagangkan dengan nilai transkasi mencapai Rp 8,06 triliun. Tercatat ada 220 saham yang naik, sementara 192 saham lainnya turun, dan 150 sisanya ditutup stagnan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement