IHSG Enam Hari Berturut Naik, Pasar Menanti Jokowi Effect

Image title
18 Oktober 2019, 17:32
ihsg hari ini, ihsg naik, ihsg naik 6 hari berturut, jokowi effect
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Monitor pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IHSG akhir pekan ini, Jumat (18/10) melanjutkan reli kenaikannya untuk hari keenam secara berturut turut. Hari ini IHSG naik 0,18% ke 6.191,94 ditopang oleh sektor finansial dan aneka industri.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/10) ditutup menguat 0,18% menjadi berada di level 6.191,94. Kenaikan indeks hari ini, membuat IHSG sudah naik selama enam hari berturut-turut yang salah satunya disebabkan oleh Jokowi effect.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, kenaikan IHSG karena pelaku pasar menanti Jokowi effect usai pelantikannya sebagai Presiden RI periode 2019-2024 pada Minggu (20/10). "Tentu salah satunya bisa dilihat, apakah Jokowi bisa mengangkat indeks ke level 6.200 lagi?" katanya.

Advertisement

Menurut Nico, IHSG membutuhkan booster atau dorongan untuk mengangkat levelnya lagi selain hanya mengandalkan Jokowi effect. Sentimen lainnya yang bisa mengangkat level IHSG yaitu pembentukan kabinet baru, di mana Jokowi pernah menjanjikan akan mengisi 60% jajaran menteri dengan profesional.

"Yang paling penting, bukan menteri dari partai politik atau bukan. Kalau dari partai politik, tapi sesuai kompetensi, ini penting karena dipimpin sesuai bidangnya," kata Nico.

(Baca: Brexit Berakhir dengan Kesepakatan, IHSG Hari ini Diramal Bervariasi)

Selain sentimen dari dalam negeri, IHSG sepekan ini bergerak positif karena sentimen positif dari kondisi global. Seperti meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok. Meski belum ada hitam di atas putih, namun, kesepakatan secara lisan sudah membuat pasar optimis dengan terlahirnya perdamaian anatar kedua negara.

Selain itu, sentimen positifi juga datang dari Uni Eropa (UE) yang akhirnya bersepakat dengan Inggris soal pemisahan Negeri Ratu Elisabeth dari blok kawasan tersebut. Negosiasi Brexit telah melalui jalan panjang selama 18 bulan.

Pembahasannya kerap terjadi tanpa kesepakatan serta penolakan. Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Theresa May gagal mendapat persetujuan parlemen Inggris dan UE sampai akhirnya ia mengundurkan diri.

Adapun, Perdana Menteri Inggris yang baru, Boris Johnson bertekad menyelesaikan Brexit pada 31 Oktober hingga akhirnya tercapai. "Ada aura damai soal Brexit, apa lagi Presiden Eropa mengatakan ini Brexit yang adil," kata Nico.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement