Penjualan Ekspor Turun, Laba Bersih Kuartal III Unilever Anjlok 24%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah merilis laporan keuangan kuartal III 2019, dalam laporannya laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 5,5 triliun, angka ini anjlok 24,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy) yang mencapai Rp 7,28 triliun.
Turunnya laba bersih perseroan disebabkan oleh melemahnya nilai penjualan, tercatat penjualan perusahaan barang konsumsi (Fast Moving Consumer Goods/FMCG) tersebut sebesar Rp 32,3 triliun atau turun 2,4% secara yoy.
"Penjualan di dalam negeri menyumbang Rp 30,7 triliun atau turun 3,3%, dan penjualan ekspor sebesar Rp 1,57 triliun atau turun 12%," dikutip dari Keterbukaan Informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/10).
Adapun laba usaha Unilever turut mengalami penurunan sebear 23,2% menjadi Rp 7,52 triliun. Sedangkan, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tercatat sebesar Rp 8,3 trilliun atau turun 21,6% secara yoy.
(Baca: Unilever Pangkas Belanja Modal Jadi Rp 1,1 Triliun)
Selain itu, beban pokok penjualan tercatat Rp 15,9 triliun atau turun 1,27% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yakni mencapai Rp 15,7 triliun.
Adapun pada tahun ini Unilever menganggarkan belanja modal (capital expanditure/capex) sebesar Rp 1,1 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai Rp 1,5 triliun.